KetikaAnda menerima undangan untuk melakukan peer review, Anda harus mengirim salinan abstrak karya untuk membantu Anda memutuskan apakah Anda ingin melakukan tinjauan. Cobalah untuk merespons undangan dengan segera - ini akan mencegah penundaan. Penting juga pada tahap ini untuk menyatakan potensi Konflik Kepentingan.

1. isi resensi buku memuat tentang sinopsis , ulasan singkat buku , rumusan kerangka buku dan penggunaan evaluatif adalah resensi yang mengulas cerita lebih dalam dan lebih buku yg ingin di resensi , mencatat data atau informasi buku yg akan di resensi, menuliskan poin poin penting yg ada di buku ,menuliskan isi resensi , dan menulis karya judul atau nama karya yang akan diulas, tahun terbit, penerbit, pencipta, dll. serta teks yang berisi ulasan dari karya yang baru saja di InformatifResensi jenis ini hanya sebatas memberikan informasi tentang cerita yang sedang diulas. Bagaimana sinopsisnya, siapa pengarang atau pembuat cerita, dan juga segala informasi tentang cerita tersebut.• EvaluatifSalah satu dari macam macam resensi adalah resensi evaluatif. Resensi jenis ini lebih mengulas suatu cerita lebih dalam dan lebih detail. Peresensi akan mengungkapkan apa kelebihan dari cerita tersebut dan juga tentang kekurangannya.

Availabilitymerupakan aspek yang menjamin bahwa data tersedia ketika dibutuhkan. Dapat dibayangkan efek yang terjadi ketika proses penawaran sedang dilangsungkan ternyata sistem tidak dapat diakses sehingga penawaran tidak dapat diterima. Penambahan pada tahap akhir ini menyebabkan sistem menjadi tambal sulam. Akibat lain dari hal ini

Tahap pengumpulan data pada saat akan meresensi buku adalah mengenali latar belakang penulisan buku, membaca isi buku, dan membuat sinopsis atau ringkasan. Berikut adalah pembahasannya. Resensi adalah tulisan yang berisi penilaian atau pertimbangan mengenai karya yang dihasilkan oleh orang lain. Berikut tahap pengumpulan data pada saat akan meresensi buku. 1. Mengenali latar belakang penulisan buku. 2. Membaca isi buku secara keseluruhan. 3. Membuat sinopsis atau ringkasan tergantung jenis bukunya. Dengan demikian, tahap pengumpulan data pada saat akan meresensi buku adalah mengenali latar belakang penulisan buku, membaca isi buku, dan membuat sinopsis atau ringkasan.

Darihasil amatan penulis, pemeliharaan dan peningkatan disiplin peserta didik di kelas VIII pada guru mata pelajaran B. Indonesia yang dalam hal ini bapak rosi, adalah dengan selalu memberikan peringatan terkait kontrak yang sudah disepakati bersama, artinya ketika kontrak itu sudah selalu diingat, maka peserta didik senantiasinya akan
Banyak yang bertanya, "Bagaimana menulis resensi buku/novel yang baik dan benar?" Nah, oleh karena itu, saya, Faisol Abrori, ingin berbagi sesuatu ilmu yang bisa bermanfaat untuk kita semua. Yuk, ketahui langkah-langkah meresensi novel. Apabila kalian memiliki kegemaran mengkoleksi dan membaca novel, maka sebaiknya buatlah resensinya. Mengapa? sebab hal tersebut akan sangat berguna dan bermanfaat untuk masyarakat. Kegiatan semacam itu bahkan kerap kali dijadikan bahan ulasan kala tengah berdiskusi dengan teman atau kerabat lainnya. Pada dasarnya meresensi novel atau buku apapun sama saja. Beberapa bagian yang harus dimasukkan ke dalam resensi diantaranya ada empat yakni, identitas buku, sinopsis, isi dan penutup. Sekalipun sangat sederhana namun jika tidak dilakukan dengan benar maka akan berdampak fatal. CARA MEREVIEW BUKU NOVEL YANG BAIK DAN BENAR Selain itu kegiatan meresensi sebuah novel juga menjadi salah satu langkah yanh dilakukan oleh para penulis skenario film. Artinya, resensi bertujuan untuk meringkas lebih inti dari apa yang diceritakan dalam buku tersebut, sehingga orang lain menjadi lebih mudah memahaminya. Bayangkan saja apa yang terjadi jika cerita dalam novel yang akan ditayangkan menjadi sebuah film tidak diresensi terlebih dahulu?. Bukan hanya para tokoh pemerannya saja yang kesulitan melainkan produsernya pun demikian. Maka oleh sebab itu, sebaiknya mulai belajarlah menulis resensi novel sekarang!. Langkah-Langkah Meresensi Buku Lantas bagaimana cara menulis resensi novel yang baik dan benar?. Terlebih lagi apabila kalian belum pernah melakukan kegiatan ini sebelumnya. Jangan terburu putus asa, berikut ini tersaji beberapa langkah menulis resensi novel lengkap! 1. Tentukan Novel yang Akan di Resensi Poin pertama yang harus kalian lakukan sebelum memulai langkah-langkah resensi lainnya adalah tentukan novelnya. Apabila sebelumnya masih belum pernah menulis resensi, alangkah lebih baik dan pilih novel yang bertema ringan serta jumlah halamannya tidak terlalu banyak. Hal ini bertujuan agar kalian bisa lebih mudah memahami isinya dan tidak kebingungan ketika menuliskan resensi. 2. Baca dan Pahami Isi Novel Langkah berikutnya yang sangat penting dilakukan yakni baca dan pahami terlebih dahulu novel yang akan diresensi. Pastikan diri kalian yakin dan mengerti bagimana alur kisah di dalamnya. Apabila masih belum paham, terus baca berulang kali. 3. Tuliskan Identitas Novel dengan Lengkap Setelah paham dengan sajian ceritanya, maka kalian harus mulai menuliskan resensinya diawali dengan informasi mengenai identias fisik buku. Apa saja bagian-bagiannya?, diantaranya yaitu judul, nama penulis, harga, tempat dan tahun terbit hingga jumlah halaman. 4. Tuliskan Kembali Isi Buku per Bab Perlu dipahami bahwa menulis resensi novel berbeda dengan mengutarakan isi hati di buku diary. Artinya, saat kalian menulis resensi novel pastikan menuliskannya secara keseluruhan per bab. Jangan lupa uraikan juga maksud dan tujuan dibuatnya novel tersebut. 5. Kritik Bentuk Fisik Buku Ketika meresensi sebuah novel jangan takut untuk mengkritik bentuk fisik dari buku tersebut. Kritisi dan analisis pada bagian mana saja yang kurang menarik atau tidak tepat dimunculkan. Seperti misalnya design grafis cover, layout, hingga pemilihan hurufnya. Hal ini perlu dilakukan agar pembaca mengerti dan menjadi masukan tersendiri bagi pihak penerbit. 6. Tulis Semua Poin Penting Dalam Novel Poin nomer lima ini memang bisa dibilang cukup sulit untuk dilakukan. Kalian harus menyiapkan catatan khusus untuk menuliskan semua poin penting yang ada di dalamnya. Apabila terdapat kutipan yang menurut kalian mengesankan, maka tuliskan. Jangan lupa juga untuk menandai halaman agar tidak kesusahan ketika mengulasnya kembali. 7. Tuliskan Kelebihan Isi Novel Selain mengkritisi bentuk fisiknya, dalam sebuah resensi kalian juga harus menuliskan apa saja kelebihan dari isi novel tersebut. Hal ini bertujuan agar orang yang belum membacanya dapat mengetahui secara jelas tentang keunggulan cerita buku itu. Tidak hanya itu, dengan menuliskan isi novel yang kalian baca, orang akan mudah tertarik untuk membelinya. Oleh sebab itu coba tuliskan kelebihan novel tersebut dalam segi nilai sosial, budaya, karakteristik tokoh dan lain sebagainya. Uraikan Kelemahan Novel dengan Bahasa yang Sopan Semua novel pasti memiliki kelemahan di balik kelebihannya, untuk itu jika kalian sangat perlu menuliskan titik kekurangan yang ada. Akan tetapi meski demikian tetap gunakan bahasa yang baik dan sopan, serta jangan melebih-lebihkan. Jika dihiraukan maka kalian bisa terkena tuduhan pencemaran nama baik karya. 8. Uraikan Kesimpulan dengan Singkat Ketika menuliskan suatu kesimpulan, sebagian besar cenderung terlalu banyak menguraikan sehingga tentu saja pembaca menjadi gagal paham. Sehingga perlu diketahui dan pahami bahwa menarik benang merah dari apa yang dibaca termasuk yang dituliskan dalam resensi haruslah singkat, padat dan jelas. Hindari penggunaan kalimat bertele-tele. 9. Perbanyak Berlatih dan Membaca Resensi Karya Orang Lain Agar bisa menulis resensi novel yang baik dan benar serta diminati banyak orang, maka kalian harus memperbanyak diri membaca karya orang lain. Perhatikan pola dan urutan peletakannya. Hal tersebut perlu dilakukan agar struktur resenisi yang kalian buat tidak berantakan. Uraian singkat langkah-langkah menulis resensi novel lengkap di atas diharapkan mampu memberikan manfaat bagi para pembaca. Pastikan terus berlatih dengan giat, perbanyak kumpulan kosa kata agar isi resensi kalian memiliki daya tarik tersendiri dimata pembaca. Selamat berkarya!
LangkahLangkah Mengulas/Meresensi Buku: Mengenali semua aspek buku yang diulas mulai dari tema, deskripsi isi buku, hingga jenis buku tersebut. Membaca buku yang akan diulas secara komprehensif, cermat, dan teliti. Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.
Pengumpulan data adalah metode sistematis untuk mengumpulkan dan mengukur data yang dikumpulkan dari berbagai sumber informasi untuk menemukan solusi atau jawaban atas pertanyaan yang relevan. Agar dapat memprediksi fenomena atau trend di masa depan, seorang peneliti harus melakukan evaluasi yang akurat terhadap data yang dikumpulkan. Pengumpulan data dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder. Data primer adalah data mentah yang baru pertama kali dikumpulkan, sedangkan data sekunder adalah data yang sudah pernah dikumpulkan, diuji, dan dipublikasikan. Pengumpulan data bisa dilakukan dari berbagai sumber. Pada dasarnya, pengumpulan data bergantung pada sifat penelitian atau objek yang sedang diteliti. Pengumpulan data merupakan aspek penting dalam penelitian karena jika data yang dikumpulkan tidak akurat akan berdampak pada hasil pengumpulan data didasarkan pada jenis penelitian yang dilakukan, rencana, dan desain penelitian. Ada beberapa cara untuk mengumpulkan data, metode yang paling umum digunakan adalah mencari informasi dari sumber literatur yang telah diterbitkan, survey, wawancara, observasi, eksperimen, dan lain sebagainya. Pada artikel kali ini, DQLab akan menjelaskan apa saja metode yang bisa digunakan untuk mengumpulkan data, baik data primer maupun data sekunder. Jadi tunggu apa lagi? Yuk simak artikel ini sampai akhir!1. Mengumpulkan Data dengan Metode Survei dan Membaca Sumber LiterasiSurvei adalah metode pengumpulan data primer untuk tujuan penelitian. Informasi atau data dikumpulkan melalui kuesioner yang sebagian besar berdasarkan pengalaman individu atau kelompok mengenai fenomena tertentu. Ada beberapa cara untuk mengumpulkan data atau informasi melalui survei, salah satunya adalah dengan menggunakan kuesioner berbasis web dan kuesioner konvensional menggunakan kertas formulir cetak. Data yang didapatkan dengan metode ini umumnya lebih mudah untuk data dari literasi biasanya bersumber dari teks yang sudah diterbitkan dan tersedia untuk publik. Sumber literatur dapat mencakup buku teks, laporan pemerintah atau perusahaan swasta, koran, majalah, makalah, dan artikel. Metode pengumpulan data ini disebut sebagai metode pengumpulan data sekunder. Metode ini lebih murah dan tidak memakan banyak waktu jika dibandingkan dengan metode pengumpulan data juga Data Analisis 2 Jenis Metode yang Penting Untuk Kamu Tahu dalam Analisis Data2. Mengumpulkan Data dengan Metode Wawancara dan ObservasiWawancara adalah metode pengumpulan data kualitatif yang hasilnya didasarkan pada keterlibatan antara interviewer dengan responden mengenai suatu penelitian tertentu. Biasanya wawancara digunakan untuk mengumpulkan tanggapan mendalam dari para profesional yang diwawancarai. Wawancara dibagi menjadi tiga jenis, yaitu wawancara terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur. Pada dasarnya wawancara dapat dilakukan melalui pertemuan tatap muka secara langsung atau tidak langsung melalui telepon atau video call.Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara memantau partisipan dalam situasi atau lingkungan tertentu pada waktu dan hari tertentu. Peneliti akan mengamati perilaku lingkungan sekitar atau orang yang sedang diteliti. Observasi diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu observasi yang terkontrol, observasi alami, dan observasi partisipatif. Observasi terkontrol adalah ketika peneliti menggunakan prosedur standar untuk mengamati partisipan atau lingkungan. Observasi alami adalah ketika partisipan diamati dalam kondisi alaminya, dan observasi partisipatif adalah ketika peneliti menjadi bagian dari kelompok yang Mengumpulkan Data Melalui Dokumen dan CatatanMetode pengumpulan data dari dokumen dan catatan dilakukan dengan cara memeriksa dokumen dan catatan organisasi yang ada untuk melacak perubahan selama periode waktu tertentu. Catatan dapat dilacak dengan memeriksa daftar panggilan, email, database, notulensi rapat, laporan staf, dan lain sebagainya. Contoh penggunaan metode ini adalah misalnya sebuah perusahaan ingin mengidentifikasi mengapa ada banyak review negatif dan keluhan dari pelanggan mengenai produk dan layanan. Pada kasus ini, perusahaan akan melihat catatan produk atau layanan mereka dan mencatat interaksi antara karyawan dengan pelanggan untuk menemukan hal apa yang menyebabkan banyaknya review negatif. 4. Mengumpulkan Data Melalui Eksperimeneksperimen adalah metode penelitian dimana hubungan kausal antara dua variabel sedang diperiksa. Salah satu variabel dapat dimanipulasi dan variabel lainya akan diukur. Kedua variabel ini diklasifikasikan sebagai variabel terikat dan variabel bebas. Dalam eksperimen, sebagian besar data dikumpulkan berdasarkan sebab dan akibat dari dua variabel yang diteliti. Jenis penelitian ini biasanya digunakan di kalangan peneliti medis dan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Baca juga Langkah-Langkah Menggunakan Teknik Analisis Data Kualitatif5. Belajar Mengolah Data Bersama DQLabSetelah data berhasil dikumpulkan, data harus diproses dan diolah untuk menghasilkan informasi yang berguna. Untuk mengekstrak data menjadi informasi, perlu metode tertentu yang sesuai dengan karakteristik data sehingga hasil analisisnya akurat dan impactful. Pengolahan data harus dilakukan secara cermat dan teliti karena hasilnya akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Penasaran apa saja metode yang bisa digunakan untuk pengolahan data? Yuk belajar mengolah data bersama DQLab! Rasakan sensasi belajar asyik dengan berbagai modul yang interaktif. Caranya gampang kok, cukup daftar disini dan nikmati belajar data anti boring. Selamat mencoba!Penulis Galuh Nurvinda KEditor Annissa Widya Davita DalamGereja Katolik, sakramen yang terluhur ialah Sakramen Ekaristi Mahakudus. Dalam Ekaristi Tuhan sendiri dihadirkan, dikurbankan dan disantap. Dengan Ekaristi, Gereja selalu hidup dan berkembang walaupun tidak di semua daerah umat dapat merayakan Ekaristi semingu sekali. Perayaan Ekaristi, kenangan wafat serta kebangkitan Tuhan Yesus yang Pernahkah teman-teman membuat resensi buku? Saat sekolah atau kuliah, teman-teman mungkin pernah mendapatkan tugas untuk membuat resensi buku. Resensi adalah ulasan tentang sebuah buku. Meski terdengar sederhana, dalam membuat resensi buku kita juga perlu menaati beberapa ketentuan. Dalam meresensi buku atau novel pastinya kita sudah membaca, menilai buku tersebut, dan menyatakan ulasan buku dengan bahasa dan pemikiran kita sendiri. Adapun tujuan melakukan resensi buku yaitu memberikan informasi yang terdapat pada buku kepada masyarakat luas. Selain itu, resensi bertujuan untuk menyampaikan pesan dari sebuah buku yang ditulis oleh penulis. Untuk lebih jelasnya bagaimana cara meresensi buku, yuk langsung simak penjelasannya. Unsur-unsur Resensi1. Judul Resensi Buku2. Informasi atau Data Buku3. Ikhtisar buku4. Penilaian Kelebihan dan Kekurangan Buku5. KesimpulanCara Membuat Resensi Buku1. Menentukan Buku yang Akan Diresensi2. Membaca Buku yang Akan Diresensi3. Mencatat Informasi Penting dari Buku yang Akan Diresensi4. Menemukan Poin-poin Penting dari Buku5. Menulis Resensi Buku6. Membaca Ulang Hasil Resensi Unsur-unsur Resensi 1. Judul Resensi Buku Judul merupakan bagian awal yang penting. Bagian ini yang nantinya akan memikat pembaca untuk tetap membaca isi resensi atau tidak. Oleh karena itu judul harus ditulis dengan menarik. 2. Informasi atau Data Buku Informasi buku yang diresensi berisi judul buku, nama pengarang, tahun terbit dan cetakannya, ketebalan buku, nomor edisi buku, penerbit, harga buku, hingga ukuran buku. 3. Ikhtisar buku Bagian ini berisi sinopsis buku. Sinopsis ditulis tanpa perlu memperhatikan kronologi cerita. Yang terpenting adalah buat sinopsis yang memantik rasa penasaran pembaca. Sehingga tulisan yang kita buat harus menarik. Pada bagian ini kita tidak perlu menceritakan keseluruhan cerita yang terdapat di buku. 4. Penilaian Kelebihan dan Kekurangan Buku Unsur ini berisi tentang penilaian terhadap buku yang diulas. Bagian ini pula yang dirujuk oleh pembaca untuk memastikan apakah buku tersebut layak dibaca atau tidak, apakah sesuai dengan yang dicari atau tidak. 5. Kesimpulan Pada bagian ini kita dapat menulis opini tentang buku yang telah dibaca. Isinya bisa berupa kritik dan saran terhadap penulis buku. Cara Membuat Resensi Buku 1. Menentukan Buku yang Akan Diresensi Langkah pertama yang harus dilakukan saat hendak meresensi sebuah buku yaitu menentukan buku apa yang akan di resensi. Pilihan buku apa yang akan diresensi ini tidak memiliki batasan. Kita bebas memilih buku apa saja, bisa berdasarkan topik yang disukai atau buku yang sedang dibaca. Bisa buku dengan jenis fiksi maupun non-fiksi. 2. Membaca Buku yang Akan Diresensi Setelah menentukan buku apa yang akan diresensi, maka langkah selanjutnya adalah kita wajib membacanya. Dengan membaca, kita akan mengenal aspek yang ada di dalam buku. Usahakan untuk membaca buku hingga habis. Hal ini bertujuan agar kita memahami isi buku tersebut dengan baik sehingga bisa menuliskan sebuah resensi yang baik dan benar serta dapat bermanfaat bagi orang yang membaca hasil resensi kita. Dengan membaca kita mempunyai gambaran mengenai isi buku tersebut. Pengalaman ketika membaca buku juga salah satu bahan untuk menulis resensi. 3. Mencatat Informasi Penting dari Buku yang Akan Diresensi Kita perlu mencatat berbagai informasi penting pada saat akan meresensi sebuah buku. Informasi yang dimaksud berupa bagian identitas dari struktur resensi yaitu judul, penulis, penerbit, cetakan, tebal buku, harga buku, dan lain-lain. 4. Menemukan Poin-poin Penting dari Buku Langkah ini dapat dilakukan saat kita telah selesai membaca buku maupun ketika sedang membacanya. Kita bisa mencatat poin-poin yang dianggap penting dari alur atau unsur-unsur dari sebuah buku. Jika kita menemukan catatan atau kutipan penting, tandai terlebih dahulu halaman tersebut. Selanjutnya tulis gagasan poin-poin tersebut dengan bahasa dan gaya menulis sendiri dengan singkat dan menarik. 5. Menulis Resensi Buku Setelah mengikuti tahap-tahap di atas maka langkah berikutnya yaitu menulis resensi buku. Kita bisa mulai meng-eksekusi dan merangkai semua data-data yang telah diperoleh menjadi sebuah resensi yang terstruktur dengan baik dan benar. Gunakan pula teknik menulis resensi yang tepat sesuai dengan jenis buku yang diresensi. Ada beragam teknik menulis resensi yakni teknik cutting dan glueing, teknik focusing, dan teknik comparing. 6. Membaca Ulang Hasil Resensi Setelah menyelesaikan menulis resensi buku, maka setelahnya adalah membaca ulang hasil resensi yang kita tulis. Dengan membaca ulang, kita bisa mengoreksi tulisan yang kita buat, seperti typo, kesalahan penulisan struktur, data yang kurang, dan lain sebagainya. Cara ini digunakan agar tulisan resensi tersebut baik dan layak sehingga pembaca pun tertarik, nyaman, dan mudah memahaminya. Itulah tadi informasi mengenai resensi dan cara menulis resensi buku dan semoga bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi teman-teman. Ingat, meski membuat resensi buku bisa dilakukan secara bebas, namin usahakan untuk tidak menciptakan kerugian bagi pihak lain karena penilaian kita. Ratarata email, tergantung pada keadaan masing-masing kritikus, akan memiliki judul dan genre buku, memformat buku Anda saat itu akan tersedia dalam format atau kesan lain, apa yang biasanya mereka ukuran sebagai ringkasan buku Anda, dan apa pun yang baru mereka butuh. Cara membuat buku dari sebuah laporan karya tulis ilmiah KTI tidak hanya melulu tentang menarasikan hasil penelitian kepada pembaca. Lebih daripada itu, penyajian data dan informasi yang menarik juga perlu diperhatikan untuk mengefisienkan volume tulisan serta lebih mudah memberikan informasi yang lebih lengkap dalam menulis buku. Penyajian data dan informasi tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel dan gambar yang berupa foto, peta, diagram atau bagan, dan grafik. Sebagaimana dikutip dari Pedoman Karya Tulis Ilmiah LIPI, menyebutkan bahwa “Bentuk penyajian informasi/ilustrasi merupakan rangkuman dari hasil aktivitas/kegiatan penelitian yang dapat berupa tabel, gambar, grafik, foto, dan diagram. Sebagai pendukung pada bagian hasil dan pembahasan, penyajian ide atau hasil penelitian dalam bentuk ilustrasi bisa lebih mengefisienkan volume tulisan, karena tampilan sebuah ilustrasi adakalanya lebih lengkap dan informatif daripada tampilan dalam bentuk narasi.” Adapun cara penyajian data dan informasi hasil laporan penelitian dalam sebuah buku adalah sebagai berikut Tabel [ Cara Membuat Buku ] Tabel adalah salah satu bentuk penyajian data dan informasi yang terdiri dari garis dan kolom. Dimana setiap garis dan kolom berisi variabel dalam bentuk angka atau uraian informasi yang lebih singkat dengan kategori yang telah ditentukan. Secara umum penyajian tabel dalam menulis karya tulis ilmiah dan menulis buku tidak ada perbedaan. Penulisannya dapat dibagi menjadi tiga yaitu judul tabel, kategorisasi dalam kolom dan garis, dan badan tabel. Lebih lanjut, untuk membuat tabel yang mudah dipahami oleh pembaca perlu diperhatikan beberapa teknis penyusunannya sebagai berikut Judul Tabel Judul tabel terletak di atas tabel, dimana untuk penulisan judul dimulai dengan dua nomor yang dipisahkan dengan tanda titik .. Nomor pada tabel menunjukkan nomor bab dan nomor urut tabel dalam bab tersebut. Dimana urutan penulisan tabel harus sesuai dengan urutan analisis gagasan yang dituangkan dalam teks. Misalnya Tabel menunjukkan bahwa tabel tersebut berada pada BAB II dengan urutan tabel pertama yang ada dalam BAB tersebut. Kolom dan Baris Pemberian judul tidak hanya di atas tabel, tetapi juga pada kolom dan baris. Pemberian judul ini untuk menunjukkan kategorisasi yang disajikan di dalamnya, sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami data dan informasi dalam tabel yang disajikan dalam menulis buku. Dimana pada variabel yang independen biasanya akan dituliskan pada kolom, sementara variabel yang terikat akan dituliskan pada garis. Hal ini biasanya berlaku untuk tabel data penelitian kuantitatif. Sementara, untuk penelitian kualitatif yang lebih definitif tabel berisi tidak hanya angka atau persentase, tetapi juga berisi urain informasi singkat dari kaegorisasi yang telah ditentukan. Huruf Font Penggunaan jenis dan besarnya huruf yang digunakan dalam judul dan sel-sel tabel harus sama dengan teks dalam buku, kecuali dalam keadaan tertentu besar huruf dalam sel tabel dapat lebih kecil dari teks. Selain itu, dalam penulisan tabel perlu diperhatikan bahwa dalam naskah utama sebaiknya disajikan tabel yang tidak terlalu panjang atau lebih dari satu halaman. Sehingga tabel yang sekiranya lebih dari satu halaman dapat diletakkan pada halaman lampiran. Jarak atau Spasi Menulis buku yang baik tidak hanya memperhatikan penggunaan huruf yang tepat, tapi juga perlu memperhatikan spasi antar teks, begitu juga dengan tabel. Penggunaan spasi yang konsisten antar tabel dengan teks, judul dengan isi tabel, serta penulisan antara tabel dengan keterangan di bawah tabel akan membuat sebuah buku menjadi lebih teratur dan nyaman dibaca. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai jarak dan spasi dapat dilihat sebagaimana gambar berikut Sumber Gambar 1 Contoh Struktur Sebuah Tabel Sumber Penulisan sumber di bawah tabel untuk menunjukkan informasi sumber data atau informasi yang ditampilkan dalam sebuah tabel. Tidak hanya data yang dikutip dari sumber lain, data yang berasal dari pengumpulan data pribadi juga perlu dicantumkan sumbernya apabila data tersebut sudah pernah ditampilkan dalam karya tulis atau publikasi lainnya. Sementara, untuk data yang berasal dari olahan primer, sumber tidak perlu dicantumkan. Gambar [ Cara Membuat Buku ] Penyajian data dan informasi dalam menulis buku tidak hanya berupa tabel, tetapi juga dapat disajikan dalam bentuk gambar. Gambar tidak hanya terbatas berupa foto, lebih daripada itu gambar dapat berupa peta, denah, grafik, dan bagan diagram. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyajiaan gambar dan contoh-contohnya disampaikan seperti berikut Peta Tidak semua gambar yang menunjukan permukaan bumi baik sebagian atau keseluruhan dapat disebut sebagai peta. Gambar yang disebut peta harus memenuhi unsur teknis seperti judul peta, skala, mata angin, simbol dan garis astronomi. Penggunaan peta berfungsi untuk a menunjukkan lokasi suatu tempat; b menggambarkan bentuk permukaan bumi; c mengetahui jarak suatu tempat; d menunjukkan potensi kekayaan alam. Selain fungsi tersebut, peta dalam penulisan sebuah buku juga dapat digunakan untuk menunjukkan arus migrasi, kepadatan penduduk, atau potensi bajir suatu daerah seperti gambar berikut Gambar 2 Peta Prakiraan Daerah Potensi Banjir DKI Jakarta April 2016 Grafik Selain peta, gambar juga dapat divisualisasikan dalam bentuk grafik. Grafik pada dasarnya merupakan visualisasi dari tabel yang disajikan dalam bentuk gambar. Dengan grafik data akan lebih mudah dibaca karena juga dilengkapi dengan huruf, simbol, gambar dan lambang, sehingga hubungan antar variabel dan komparasi data lebih mudah dipahami. Pembuatan grafik juga sangat mudah dengan menggunakan program yang telah tersedia dalam komputer salah satunya melalui Microsoft Excel. Terdapat beberapa jenis grafik yang sering digunakan, diantaranya yaitu grafik lingkaran pie chart, grafik balok histogram, dan grafik baris kurva. Meskipun demikian, tidak semua grafik sesuai untuk menyajikan data dan informasi dalam sebuah buku, sehingga penting untuk memilih jenis grafik yang seuai untuk memvisualisasikan data dan informasi yang tepat. Diagram Bagan Berbeda dengan tabel, diagram merupakan salah satu bentuk penyajian informasi dan data yang bersifat kualitatif. Diagram berisi perincian atau keterangan yang menjelaskan hubungan, skema, atau proses. Terdapat beberapa bentuk bagan seperti bagan organisasi organigram, bagan alir flow chart, bagan kekerabatan family chart atau bagan pohon, diagram Venn dan skema. Jenis dan Fungsi Bagan dalam Penyajian Data dan Informasi Jenis Diagram Bagan Fungsi Gambar Bagan Organisasi Organigram menjelaskan struktur organisasi suatu lembaga, institusi, perusahaan dan beragam bentuk organisasi Bagan Alir Flow Chart menggambarkan suatu proses produksi atau logika Bagan Pohon mempermudah penjelasan hubungan keluarga secara generasional Diagram Venn menjelaskan keterkaitan antar kelompok dalam suatu kegiatan Dirangkum dari Pedoman Teknik Penulisan Laporan Studi Pustaka [Ulin Nafiah] Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang cara membuat buku anda dapat melihat Artikel-artikel berikut Cara membuat buku sendiri 4 Hal yang Mempengaruhi Produktivitas Dosen dalam Menulis. Cara Membuat Buku sendiri Cara Membuat Tulisan Mengalir Seperti Sungai Cara Membuat Buku sendiri Mengenal Lebih Jauh tentang Buku Referensi Tips Cara Membuat Buku sendiri 5 Bekal Berharga Untuk Menulis Buku Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini! Referensi Pedoman Karya Tulis Ilmiah LIPI, Pedoman Teknik Penulisan Laporan Studi Pustaka, Pengertian dan Fungsi Peta, Peta Prakiraan Daerah Potensi Banjir DKI Jakarta April 2016,

PengertianProposal. Proposal adalah rencana penelitian atau kegiatan yang akan dilaksanakan agar dapat dipertimbangkan untuk disetujui oleh pihak atau lembaga penerima usul. Pengertian tersebut diperkuat oleh pernyataan Kosasih (2017, hlm. 154) yang menyatakan bahwa proposal adalah teks yang berupa permintaan kepada seseorang atau suatu badan

Ingin tau Cara Membuat Resensi Buku, perhatikan unsur dan langkah-langkah resensi buku dalam artikel ini supaya memberikan hasil resensi yang bagus serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca itu sendiri. Pernah membuat resensi buku? Saat sekolah atau kuliah, kamu mungkin pernah mendapatkan tugas untuk membuat resensi buku. Resensi adalah ulasan tentang sebuah buku. Membuat resensi tidak bisa seenaknya loh. Ada ketentuan yang harus ditaati ketika menulis sebuah resensi, Berikut ini adalah cara membuat resensi buku. Sebelum membahas lebih jauh tentang caranya, kamu perlu tahu hal-hal seputar resensi mulai dari definisi, manfaat, tujuan, hingga unsur resensi. Penasaran bagaimana penjelasannya? Simak dengan cermat di bawah ini. Pengertian Resensi Buku Manfaat dan Tujuan Resensi Buku Unsur-unsur Resensi Buku 1. Judul Resensi 2. Identitas Buku 3. Ikhtisar Buku 4. Kepengarangan 5. Kelebihan dan Kekurangan Buku 6. Kesimpulan Cara Membuat Resensi Buku 1. Tentukan Buku yang Akan Diresensi 2. Membaca Buku yang Akan Diresensi 3. Pilih Teknik Menulis Resensi 4. Menulis Sesuai dengan Unsur-Unsur Resensi 5. Baca Ulang Contoh Resensi Buku Rekomensasi Buku Pengertian Resensi Buku Resensi berasal dari kata recensere atau revidere. Kata dalam bahasa Latin ini berarti melihat kembali; menimbang; menilai. Dalam Bahasa Belanda, resensi disebut rencensie yang berarti membicarakan dan menilai. Menurut Sitepu 2013, resensi memiliki arti dasar memeriksa, mencermati, meninjau, atau melihat kembali sesuatu. Sementara itu menurut ahli lain yakni Gorys Keraf. Resensi merupakan tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah karya atau buku. Supaya lebih mendalami mengenai pendapat resensi, silakan baca pada artikel Apa itu Resensi? Berdasarkan pengertian resensi secara etimologis dan pendapat para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa resensi adalah ulasan suatu karya baik itu buku, musik, drama, pameran, film, atau bentuk karya lain. Terdapat proses menilai dan mencermati dalam resensi. Manfaat dan Tujuan Resensi Buku Mengapa menulis resensi buku? Mungkin terbersit pertanyaan semacam itu di kepalamu. Resensi buku bukan sekadar tulisan yang dibuat tanpa tujuan. Resensi buku ditulis untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai buku tertentu, begitu penjelasan sederhananya. Menulis resensi buku bertujuan Memberikan informasi kepada pembaca Memberikan bahan pertimbangan kepada pembaca Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul di benak pembaca tentang sebuah buku Memaparkan informasi-informasi yang dapat dijadikan pembaca untuk menilai apakah buku tersebut patut dibaca atau tidak Mempromosikan buku kepada pembaca Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa resensi buku mempunyai kebermanfaatan mulai dari pembaca, penulis buku, hingga penulis resensi. Manfaatnya meliputi Sebagai bahan pertimbangan untuk pembaca dalam memilih buku Mendatangkan nilai ekonomis untuk penulis resensi karena tulisan resensinya dipublikasikan di media tertentu Sebagai ajang promosi buku. Hal ini memberikan manfaat untuk penulis dan penerbit buku Manfaat dan tujuan inilah yang mendasari mengapa menulis resensi buku. Alasannya karena resensi buku ini memberikan manfaat untuk pembaca, penulis buku, dan penulis resensi. Jadi misalnya kamu hendak membeli buku tentang Ilmu Ekonomi sebagai sumber referensi. Dari sekian banyaknya buku bertema Ilmu Ekonomi, kamu bisa mencari dan membaca resensinya untuk mendapatkan gambaran setiap buku. Sehingga kamu bisa mempertimbangkan buku mana yang paling cocok dengan kebutuhanmu. Resensi buku memudahkan pembaca untuk memilih buku yang akan dibaca. Nah, menulis resensi buku harus memperhatikan unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Kamu tidak bisa menulisnya sembarangan. Bila mengabaikan unsur-unsur ini maka tulisan yang kamu buat dapat dikatakan resensi buku. Singkatnya, tanpa unsur-unsur maka tulisan yang dibuat tidak tergolong resensi sebab unsur-unsur inilah yang membedakan resensi dengan jenis tulisan lain. Baca juga 5 Tujuan Resensi Buku Yang Perlu Diketahui Unsur-unsur Resensi Buku Dalam meresensi buku tidak boleh sembarangan. Hal yang harus diperhatikan adalah harus adanya unsur-unsur resensi itu sendiri. Secara umum, resensi buku terdiri dari judul resensi, identitas buku, ikhtisar buku, pengarang, kelebihan dan kekurangan buku serta kesimpulan. 1. Judul Resensi Judul merupakan bagian awal yang penting. Bagian inilah yang memikat pembaca untuk tetap membaca isi resensi atau tidak. Selain menggambarkan isi resensi secara garis besar, judul harus ditulis dengan menarik. 2. Identitas Buku Identitas buku adalah informasi umum buku yang diresensi yakni judul buku, nama pengarang, tahun terbit dan cetakannya, ketebalan buku, nomor edisi buku, penerbit, harga buku bila perlu sampai ukuran buku. Baca lebih lengkap deh mengenai apa saja yang termasuk Identitas Buku. 3. Ikhtisar Buku Bagian ini berisi sinopsis buku. Sinopsis berbeda dengan ringkasan. Saat menulis bagian ini, tidak perlu memperhatikan kronologi cerita. Kamu bisa menulis sinopsis dengan bebas. Terpenting adalah buatlah sinopsis yang memantik rasa penasaran pembaca. Sehingga tulisanmu harus menarik. Catatan lainnya adalah tidak perlu menceritakan seluruh isi. 4. Kepengarangan Kepengarangan mengulas tentang pengarang atau penulis buku. Bagian ini biasanya ditulis secara ringkas. Menjelaskan tentang si penulis mulai dari latar belakang, keahlian, sampai karya-karyanya. Bagian ini adalah unsur yang penting di dalam resensi karena track record penulis dapat memunculkan rasa penasaran pembaca. Selain itu pembaca mempunyai gambaran mengenai jejak karir penulis selama ini dan pencapaian-pencapaiannya. Bagian ini menjadi salah satu bahan pertimbangan pembaca untuk memilih buku. 5. Kelebihan dan Kekurangan Buku Unsur yang harus ada selanjutnya adalah ulasan tentang buku. Umumnya berisi kelebihan dan kekurangan buku. Bagian inilah yang berisi penilaian terhadap buku yang diulas. Bagian ini pula yang dirujuk oleh pembaca untuk memastikan apakah buku tersebut layak dibaca atau tidak, apakah sesuai dengan yang dicari atau tidak. 6. Kesimpulan Nah, di bagian penutup ada kesimpulan. Kamu dapat menulis opini tentang buku. Isinya bisa berupa kritik dan saran terhadap penulis buku. Kamu tidak juga memberikan rekomendasi kepada pembaca. Baca juga Apa Perbedaan Resensi Buku Fiksi Dan Non Fiksi? Cara Membuat Resensi Buku Jadi saat menulis resensi maka kamu harus memperhatikan 6 unsur di atas. Unsur-unsur tersebut harus ada dalam tulisan resensi. Setelah mengetahui dan memahami unsur-unsur resensi, penjelasan berikutnya adalah cara membuat resensi buku. Seperti apa langkah-langkahnya? 1. Tentukan Buku yang Akan Diresensi Tahap pertama adalah menentukan buku yang akan diresensi. Apakah buku tersebut adalah jenis fiksi atau non-fiksi? Menulis resensi buku non-fiksi dan fiksi pada dasarnya sama. Hanya saja tetap memiliki sedikit perbedaan terutama sisi kronologis cerita. Buku non-fiksi cenderung tidak memiliki sisi tersebut karena memang isinya bukan cerita contohnya buku pelajaran, buku ajar, dan sebagainya. Buku-buku tersebut tidak berisi kumpulan informasi dan pengetahuan tentang suatu topik atau bidang ilmu tertentu. Melansir terdapat beberapa poin yang perlu diperhatikan ketika menentukan buku yang diresensi. Buku tersebut harus memenuhi kriteria tertentu yakni isinya tentang persoalan aktual, kualitas bagus, belum pernah diresensi, dan terbitan baru. 2. Membaca Buku yang Akan Diresensi Setelah menentukan bukunya, kamu wajib membaca buku tersebut. Dengan membacanya, kamu akan mengenal aspek yang ada di dalam buku. Kamu mempunyai gambaran mengenai isi buku tersebut. Pengalamanmu ketika membaca buku adalah salah satu bahan untuk menulis resensi. Dengan pengalaman dan informasi yang kamu dapatkan saat membaca bukunya, kamu mendapatkan bahan untuk mengulas buku tersebut. Ketika membaca buku, kamu juga bisa mencatat beberapa bagian penting yang dibutuhkan saat menulis resensi. Selain itu, kamu dapat menentukan angle yang menarik dari buku tersebut yang bisa diangkat. Memilih bagian/isi dari buku tersebut yang di-highlight dalam resensi. 3. Pilih Teknik Menulis Resensi Langkah berikutnya adalah pilih teknik menulis resensi. Ada beragam teknik menulis resensi yakni Teknik Cutting dan Glueing, Teknik Focusing, dan Teknik Comparing. Dalam penentuan teknik menulis resensi, kamu harus mempertimbangkan dan mampu mengandaikan buku tersebut akan sangat tepat bila ditulis dengan menggunakan teknik yang mana. Penentuan teknik akan mempengaruhi bagaimana kamu akan menyajikan resensi tersebut. 4. Menulis Sesuai dengan Unsur-Unsur Resensi Tahap krusial yakni menulis resensi buku. Pada tahap ini, kamu harus menulis dengan memperhatikan unsur-unsur resensi. Setelah mendapatkan gambaran dan ulasan yang akan diangkat dalam resensi maka kamu harus menentukan judul resensi, menulis identitas buku, membuat ikhtisar, memberikan penilaian berisi kelebihan dan kekurangan, dan menutup resensi dengan opini serta rekomendasimu. 5. Baca Ulang Resensi buku sudah selesai ditulis? Saatnya membaca ulang. Dengan membaca ulang, kamu bisa mengoreksi tulisan misal ada typo, kesalahan penulisan struktur, data yang kurang, dan sebagainya. Cara ini digunakan agar tulisan resensi tersebut bagus dan baik sehingga pembaca pun tertarik, nyaman, dan mudah memahaminya. Contoh Resensi Buku Resensi Buku Esensi Penyusunan Materi Pembelajaran Daring Judul Buku Esensi Penyusunan Materi Pembelajaran DaringPenerbit DeepublishPengarang Yusuf BilfaqihISBN 978-602-280-962-3Jumlah Halaman xiv, 133Harga Rp Membicarakan dunia pembelajaran memang tidak ada habisnya untuk disimak dan dinikmati. Khususnya bagi pendidik yang berkewajiban untuk menyusun materi pembelajaran. Sayangnya, menyusun sebuah materi pembelajaran secara daring itu tidaklah mudah. Itu sebabnya banyak pendidik yang mencari buku referensi bagaimana cara membuatnya. Buat kamu yang sedang mencari buku penyusunan materi pembelajaran secara daring, kamu bisa membaca buku karya Yusuf Bilfaqih ini. Ada banyak bab yang akan dibahas, tentu saja dibahas secara gamblang, mendalam dan sesuai standar. Standarisasi dan spesifikasi teknologi Pembelajaran Jadi esensi penyusunan materi pembelajaran secara daring yang baik dibuat sesuai standar. Standar merupakan kesepakatan bersama atas sejumlah spesifikasi atau guidelines untuk tujuan interoperability. Standar masih disalahpahami membatasi fleksibilitas dan kreativitas. Adapun tujuan utama standar untuk teknologi pembelajaran, yaitu menyediakan solusi interoperability dan reusability suatu sistem, komponen dan objek. Saat ini banyak standar di bidang teknologi pendidikan dan pembelajaran. Diantaranya ada macam standar yang dikelompokan ke dalam tiga kategori, salah satu kelompok standar yang terkait dengan system pembelajaran daring, yaitu learning technology standard. Ada tiga macam klasifikasi standar yang terdiri dari quality standards, learning technology standards dan related standards. Dimana dari ketiga macam tersebut akan dijelaskan secara gamblang di buku berjudul esensi penyusunan materi pembelajaran daring. Mengenal Lebih Dekat Objek Pembelajaran Objek pembelajaran adalah objek pembelajara unit pembelajaran seukuran mata kuliah. Beberapa orang memperhatikannya sebagai kumpulan asset digital yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi tertentu. setiap objek pembelajaran dapat diuji melalui asesmen yang mengukur tujuan pembelajaran atau kompetensi dan diposisikan sebagai bagian dari objek pembelajaran atau dikumpulkan sebagai objek asesmen. Fitur pembelajaran dilengkapi dengan banyak fitur. Misalnya perlu fitur basis objektif, bebas konteks, sumber tunggal, bebas format, interaktif, deskriptif dan lengkap. Setidaknya di buku ini kamu juga akan diajarkan bagaimana cara membuat objek pembelajaran. Penasaran seperti apa? lebih baik baca langsung penjelasan langsung di bukunya. Metadata Objek Pembelajaran Esensi penyusunan materi pembelajaran daring yang tidak kalah penting adalah metadata objek pembelajaran. Ada konsep dan model informasi yang disertai dengan dimensi meta data objek pembelajaran. Ada yang merujuk pada kumpulan kata kunci, atribut dan informasi deskriptif bagi penyusun, sistem tentang objek pembelajaran maupun bagi peserta didik. Data yang kaya ini merupakan bagian penting ketika menggunakan aplikasi dan database dalam proses pembuatan objek pembelajaran dan proses deliverynya. Dimana metadata berisi data pencarian yang diperlukan dan disertakan dalam objek pembelajaran. Banyaknya informasi yang terkandung dalam metadata pun tergantung pada kebutuhan. Semakin tinggi tingkat reuse dan tingkat ke berbutiran objek pembelajaran semakin detail metadata yang diperlukan. Selain mempelajari meta data, juga akan mempelajari model informasi metadata objek pembelajaran. Model dari metadata ini adalah IEEE yang mendeskripsikan himpunan elemen data yang tersedia untuk membangun metadata. Model informasi IEEE dikelompokkan ke dalam Sembilan kategori, yang macam-macamnya bisa simak di halaman 32. Membuat Objek Pembelajaran Terkait bagaimana membuat objek pembelajaran, kamu juga bisa pelajari di bab ini. Penulis membahas bagaimana membuat objek pembelajaran berdasarkan pada spesifikasi structural untuk tiap tipe objek pembelajaran, panduan dan contoh untuk klasifikasi tipe materi yang berbeda. Kelebihan di bab ini, penulis memberikan petunjuk praktis dalam hal kapan dan bagaimana menuliskan tipe materi yang beragam yang terdiri dari materi untuk belajar, latihan dan untuk asesmen. Di bab ini memang ada beberapa bagian penting yang akan kamu pelajari. Ada bagian pengantar, bagian pengenalan yang akan menjelaskan kegunaan dari objek pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan bagian kepentingan dan masih banyak lagi. Semuanya dikemas secara sederhana, enak dipahami . Cara menyusun Materi Untuk Belajar Kamu penasaran bagaimana membuat OI konsep? Atau bagaimana cara membuat template OI KOnsep? Nah di bab inilah akan dijelaskan langkah demi langkah. Sehingga lebih mudah dalam menyusun materi pembelajaran secara daring. Termasuk pula akan dijelaskan tentang penggunaan template konsep. Di bab ini kamu pun juga mempelajari tentang fakta. Tahukah kamu jika tidak seperti konsep dimana semua anggotanya berbagi sifat-sifat bersama fakta adalah unik, salah satu dari jenis informasi. Ada tiga tipe fakta, yaitu objek konkrit yang spesifik, data yang unik, dan semacam hubungan antar konsep. Kesimpulan Buku ini sangat direkomendasikan, karena ditulis secara aplikatif. Dijelaskan dan dipaparkan secara gamblang dan jelas. Termasuk pula akan menjelaskan bagaimana menyusun materi untuk latihan. Misal bagaimana membuat item latihan OI Konsep, bagaimana latihan OI fakta dan masih banyak lagi. Semua kan dibongkar tuntas. Ingin mengetahui contoh resensi buku? Dapat baca di artikel selanjutnya Contoh Resensi Buku Pendidikan Caranya ada 5 langkah. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan ada 6 poin. Sekarang waktu untuk menuliskannya. Selamat mencoba! Kontributor Ana Widiawati Rekomensasi Buku Buku Cari Gara-Gara Strategi Menulis Argumentasi Edisi Revisi Rp Buku Asyik Menulis Teks Eksposisi Rp Buku Dasar-Dasar Menulis Paragraf Deskripsi Rp Buku Apa Itu Sastra Jenis-Jenis Karya Sastra Dan Bagaimanakah Cara Menulis Dan Mengapresiasi Sastra Rp Buku Bahasa Indonesia Pengantar Dasar Menulis Di Perguruan Tinggi Rp Buku Aku Berani Menulis Rp Akantetapi, tentu masih ada kekurangan, baik dari aspek kebahasaan, isi, dalam buku teks Bahasa Indonesia SMA/SMK kelas X, XI dan XII semester 1 dan 2 (2014; 2014; 2014; 2015; 2015) terbitan Kemdikbud. Dalam pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik sadap, teknik catat, metode cakap atau wawancara dengan teknik pancing
Cara meresensi buku dengan mudah dan contohnya. Apa yang harus diperhatikan? Meresensi sebuah buku itu tidak mudah, karena banyak hal yang harus diperhatikan. Pada penjelasan sederhana ini, semoga kalian dapat menyelesaikan tugas resensi dengan mudah. Pada bagian akhir tulisan ini juga ada contoh resensi buku novel yang dapat kalian unduh. Tahukan kamu jika dengan meresensi buku kita bisa mendapatkan uang? Iya! beberapa website besar atau bahkan koran menerima resensi buku. Jika diterbitkan, ada yang menggantikan kerja keras kita dengan buku yang kita resensi atau dengan imbalan uang. Cara meresensi bukuApa yang dimaskud dengan meresensi buku?Apa tujuan meresensi buku?Apa yang harus diidentifikasi ketika akan meresensi buku?Cara meresensi buku yang baik dan benar?1. Menetukan buku untuk diresensi2. Baca buku yang akan kalian resensi3. Menuliskan identitas buku4. Menulis Biografi penulis5. Menuliskan latar belakang buku6. Menuliskan Isi Buku7. Menuliskan Kelebihan dan Kekurangan8. Menuliskan KesimpulanContoh Resensi Buku Novel Manusia Setengah Salmon Apa yang dimaskud dengan meresensi buku? Meresensi buku dapat berarti memberikan penilaian, mengungkapkan kembali isi buku, membahas atau mengkritik isi buku untuk memberikan informasi isi buku kepada masyarakat luas. Apa tujuan meresensi buku? Ada tiga tujuan dalam melakukan resensi buku, diantaranya Memberikan informasi atau pemahaman mengenai apa yang diungkapkan dari sebuah buku. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah buku pantas mendapat sambutan. Mengajak pembaca untuk memikirkan .merenungkan .dan mendiskusikan problema yang muncul dalam sebuah buku Cara Meresensi Buku Dengan Mudah Dan Contohnya pic Baca juga Jelaskan Perbedaan Biografi dan Autobiografi Apa yang harus diidentifikasi ketika akan meresensi buku? Langkah awal menulis resensi adalah mengidentifikasi data buku, identifikasi itu meliputi nama penulis buku judul buku tahun penerbit nama penerbit jumlah halaman atau tebal buku kota penerbit cetakan harga buku itu Baca juga Cerpen persahabatan di sekolah Cara meresensi buku yang baik dan benar? Berikut ini adalah langkah langkah meresensi buku cara meresensi buku dengan mudah dan penjelasan sederhana 1. Menetukan buku untuk diresensi Maksud menentukan disini adalah memilih buku yang kalian suka, misalnya saja di perpustakaan sekolah, buku yang sudah berbentuk e-book dari internet, atau bisa juga meminjam dari teman sekolah. 2. Baca buku yang akan kalian resensi Nah pada tahap ini kalian bisa membaca semua atau dengan teknik membaca cepat, sehingga kamu tidak perlu menghabiskan waktu untuk membacanya. Pokoknya kamu bisa mengambil inti sari dari buku tersebut. 3. Menuliskan identitas buku Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kamu harus menulis identitas buku itu, jadi pembaca resensi buku itu bisa dengan jelas mengetahui, siapa pengarah, kapan terbit, siapa penerbit, berapa halamannya, dll. 4. Menulis Biografi penulis Jangan terlalu lengkap atau terlalu panjang, karena hanya untuk menjelaskan singkat siapa penulis buku itu. 5. Menuliskan latar belakang buku Tulislah dengan singkat dan padat, misalnya kenapa buku itu ditulis, dan tuliskan dengan mudah dimengerti orang lain. Baca juga Cerita tolong menolong sesama teman 6. Menuliskan Isi Buku Pada poin ini adalah menguji kemampuan membaca kamu, intinya sih bagaimana kamu bisa menjelaskan kepada pembaca bahwa isi buku itu ini loh, dan dengan Bahasa sederhana saja. Ingat! Jangan menggunakan Bahasa gaul hehe… 7. Menuliskan Kelebihan dan Kekurangan Cari kelebihan yang logis dan kekurangannya juga, jangan berlebihan. Intinya sih dengan kritik dari kamu ini, penulis bukunya bisa memperbaikinya pada karya berikutnya, jadi tidak mengulang kesalahan lagi. 8. Menuliskan Kesimpulan Pada tahap ini aku yakin kamu sudah menyimpulkan isi buku, tuliskan apa yang kamu pahami dan jelaskan dengan singkat, kemudian berikan saran kepada orang yang belum apa untuk dan ruginya membaca buku itu. Contoh Resensi Buku Novel Manusia Setengah Salmon Aku ada contoh resensi buku novel Manusia Setengah Salmon karya Radiya Dika dalam bentuk MS Word, kalian dapat mengunduhnya di sini >> download contoh resensi buku << Ok! cuma itu saya yang bisa aku tuliskan, jika ada yang kurang mohon dimaafkan, dan jangan lupa berikan masukan untukku dengan menuliskannya di kolom kemantar. Terima kasih!
Dalamtahap pengumpulan data dilakukan melalui beberapa metode pengambilan data, yaitu : 1. Studi Lapangan / eksisting (survey langsung) Dilakukan dengan melakukan survey seperti melihat, mengamati, mencatat informasi yang diperlukan, serta melakukan dokumentasi sebagai eksistingnya untuk mengetahui kondisi yang sesungguhnya mengenai interior

TUGAS BAHASA INDONESIA INDAH ISTIARNINGSIH three EA13 Resensi? Apakah itu? Bagaimana ya cara menulisnya, gampang nggak sih? Secara etimologis, kata resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Kedua kata tersebut berarti melihat kembali, menimbang, atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah recensie dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Berbagai istilah tersebut mengacu kepada hal yang sama yaitu mengulas sebuah buku. Kamus Umum Bahasa Indonesia mengartikan resensi sebagai ”Pertim-bangan atau pembicaraan buku, ulasan buku”Gorys Keraf mendefinisikan resensi sebagai ”Suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku” Keraf, 2001 274. Dari pengertian tersebut muncul istilah lain dari kata resensi yaitu kata pertimbangan buku, pembicaraan buku, dan ulasan buku. Intinya membahas tentang isi sebuah buku baik berupa fiksi maupun nonfiksi. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut penulis menyimpulkan bahwa resensi adalah tulisan ilmiah yang membahas isi sebuah buku, kelemahan, dan keunggulannya untuk diberitahukan kepada masyarakat pembaca. Sebagaimana menulis jenis karangan lainnya, menulis resensi juga memiliki tujuan. Gorys Keraf mengemukakan tujuan menulis resensi sebagai berikut ”…menyampaikan kepada pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya sastra patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak?” Keraf, 2001 274. Lebih jauh Daniel Samad 1997 2 mengemukakan tujuan penulisan resensi yang meliputi lima tujuan antara lain a Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku. b Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku. c Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah buku pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. d Menjawab pertanyaan yang timbul jika seseorang melihat buku yang baru terbit seperti siapa pengarangnya, mengapa ia menulis buku itu, bagaimana hubungannya dengan buku-buku sejenis karya pengarang yang sama, dan bagaimana hubungannya dengan buku sejenis karya pengarang lain? Menulis sebuah resensi tidaklah mudah. Untuk melakukan kegiatan ini diperlukan beberapa persyaratan seorang penulis. Menurut Brotowojoyo 1985, 125, ada tiga syarat utama seorang penulis agar mampu menulis resensi antara lain a Penulis harus memiliki pengetahuan dalam bidangnya. Artinya, jika seorang penulis akan meresensi sebuah buku novel, maka ia harus memiliki pengetahuan tentang teori novel dan perkembangannya. Hal ini diperlukan agar penulis dapat memberikan perbandingan terhadap karya lain yang sejenis. Kepekaan analisis juga sangat dipengaruhi unsur tersebut. b Penulis harus memiliki kemampuan analisis. Sebuah buku novel terdiri atas unsur internal dan eksternal. Seorang penulis resensi harus mampu menggali unsur-unsur tersebut. Unsur tersebut dianalisis untuk dinilai kelayakannya. Kemampuan analisis ini akan mengantarkan penulis kepada kemampuan menilai apakah sebuah buku layak dibaca masyarakat atau tidak. c Seorang penulis juga dituntut memiliki pengetahuan dalam acuan yang sebanding. Artinya, penulis akan membandingkan sebuah karya dengan karya lain yang sejenis. Dengan demikian ia akan mampu menemukan kelemahan dan kekurangan sebuah karya. Sistematika Resensi Sistematika resensi atau bagian-bagian resensi dikenal juga dengan istilah unsur resensi. Unsur yang membangun sebuah resensi menurut Samad 1997 7-8 adalah sebagai berikut 1 judul resensi; 2 data buku; 3 pembukaan; 4 tubuh resensi; dan 5 penutup. Penjelasan tentang bagian-bagian tersebut penulis kemukakan berikut ini. a Judul Resens i Judul resensi harus menggambarkan isi resensi. Penulisan judul resensi harus jelas, singkat, dan tidak menimbulkan kesalahan penafsiran. Judul resensi juga harus menarik sehingga menimbulkan minat membaca bagi calon pembaca. Sebab awal keinginan membaca seseorang didahului dengan melihat judul tulisan. Jika judulnya menarik maka orang akan membaca tulisannya. Sebaliknya, jika judul tidak menarik maka tidak akan dibaca. Namun perlu diingat bahwa judul yang menarik pun harus sesuai dengan isinya. Artinya, jangan sampai hanya menulis judulnya saja yang menarik, sedangkan isi tulisannya tidak sesuai, maka tentu saja hal ini akan mengecewakan pembaca. b Data Buku Secara umum ada dua cara penulisan data buku yang biasa ditemukan dalam penulisan resensi di media cetak antara lain a. Judul buku, pengarang editor, penyunting, penerjemah, atau kata pengantar, penerbit, tahun terbit, tebal buku, dan harga buku. b. Pengarang editor, penyunting, penerjemah, atau kata pengantar, penerbit, tahun terbit, tebal buku, dan harga buku. c Pendahuluan Bagian pendahuluan dapat dimulai dengan memaparkan tentang pengarang buku, seperti namanya, atau prestasinya. Ada juga resensi novel yang pada bagian pendahuluan ini memperkenalkan secara garis besar apa isi buku novel tersebut. Dapat pula diberikan berupa sinopsis novel tersebut. d Tubuh Resensi Pada bagian tubuh resensi ini penulis resensi peresensi boleh mengawali dengan sinopsis novel. Biasanya yang dikemukakan pokok isi novel secara ringkas. Tujuan penulisan sinopsis pada bagian ini adalah untuk memberi gambaran secara global tentang apa yang ingin disampaikan dalam tubuh resensi. Jika sinopsisnya telah diperkenalkan peresensi selanjutnya mengemukakan kelebihan dan kekurangan isi novel tersebut ditinjau dari berbagai sudut pandang—tergantung kepada kepekaan peresensi. eastward Penutup Bagian akhir resensi biasanya diakhiri dengan sasaran yang dituju oleh buku itu. Kemudian diberikan penjelasan juga apakah memang buku itu cocok dibaca oleh sasaran yang ingin dituju oleh pengarang atau tidak. Berikan pula alasan-alasan yang logis. Bagaimana Meresensi Buku Novel? Untuk meresensi novel terlebih dahulu kita harus memahami unsur-unsur pembangun novel. Unsur pembangun novel tersebut antara lain sebagai berikut latar, perwatakan, cerita, alur, dan tema. Latar biasanya mencakup lingkungan geografis, dimana cerita tersebut berlangsung. Latar juga dapat dikaitkan dengan segi sosial, sejarah, bahkan lingkungan politik dan waktu. Perwatakan artinya gambaran perilaku tokoh yang terdapat dalam novel. Pembaca harus dapat menafsirkan perwatakan seorang tokoh. Cara penggambaran watak ini biasanya bermacam-macam. Ada penggambaran watak secara deskriptif dan ada pula secara ilustratif. Cerita novel bisa meliputi peristiwa secara fisik—seperti perampokan, pembunuhan, dan kematian mendadak, namun juga peristiwa kejiwaan yang biasanya berupa konflik batiniah pelaku. Alur berkenaan dengan kronologis peristiwa yang disampaikan pengarang. Sedangkan tema merupakan kesimpulan dari seluruh analisis fakta-fakta dalam cerita yang sudah dicerna. Sebelum menulis resensi perlu memahami terlebih dahulu langkah-langkah yang harus ditempuh. Berkenaan dengan itu Samad 1997 6-7 memberikan langkah-langkah tersebut sebagai berikut a Penjajakan atau pengelanaan terhadap buku yang akan diresensi; b Membaca buku yang akan diresensi secara konprehensif, cermat, dan teliti. c Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian yang dikutif untuk dijadikan data; d Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi; east Menentukan sikap dan menilai hal-hal yang berkenaan dengan organisasi penulisan, bobot ide, aspek bahasanya, dan aspek teknisnya; Mengoreksi dan merevisi hasil resensi atas dasar kriteria yang kita tentukan sebelumnya. Berbagai buku paket mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia juga menganjurkan langkah-langkah menulis resensi novel. Buku Berbahasa dan Sastra Indonesia yang ditulis Syamsudin 2004 81 menyarankan langkah-langkah menulis resensi novel sebagai berikut a Tuliskan identitas buku pada awal tulisan; b Kemukakan sinopsis atau ringkasan novel tersebut; c Kemukakan pembahasan novel tersebut dilihat dari unsur-unsur pembentuknya. Tunjukkan kelebihan dan kekurangan novel tersebut disertai bukti berupa kutipan-kutipan; d Bagian akhir diisi dengan simpulan, apakah novel itu cukup baik untuk dibaca serta siapa yang layak membaca novel tersebut. Pendapat yang lebih ringkas tentang langkah menulis resensi novel dikemukakan dalam buku paket lain yang ditulis Permadi 2005 233 sebagai berikut a Pilihlah novel yang baru diterbitkan, biasanya 3 tahun terakhir; b Kemukakan identitas buku novel secara singkat berkenaan dengan pengarang, tahun terbit, dan jumlah halaman, serta katalog; c Kemukakan garis besar novel secara ringkat, kelebihan dan kekurangannya. Pendapat lain tentang langkah menulis resensi dikemukakan oleh Raharjo 2004 54 sebagai berikut a Membaca contoh-contoh resensi; b Menentukan buku yang akan diresensi; c Membaca buku yang akan diresensi secara teliti; d Mencatat hal-hal yang menarik dan yang tidak menarik dari buku yang akan diresensi; east Berlatih menyusun resensi. Berdasarkan beberapa pendapat di atas penulis melihat banyak persamaan tentang langkah-langkah penulisan resensi. Jika semua pendapat tersebut digabungkan maka secara garis besar langkah menulis resensi terbagi atas tiga tahapan. Tahapan menulis resensi adalah sebagai berikut 1. Tahap Persiapan meliputi a Membaca contoh-contoh resensi; dan b Menentukan buku yang akan diresensi. two. Tahap Pengumpulan data a Membaca buku yang akan diresensi; b Menandai bagian-bagian yang akan dijadikan kutipan sebagai information; c Menuliskan information-data penulisan resensi. 3. Tahap penulisan meliputi a Menuliskan identisa buku; b Mengemukakan sinopsis novel; c Mengemukakan kelebihan dan kekurang-an buku novel; d Mengemukakan sasaran pembaca; dan e Mengoreksi dan memperbaiki resensi berdasarkan susunan kalimatnya, kohesi dan koherensi karangan, diksi, ejaan dan tanda bacanya. CONTOH RESENSI Contoh Resensi Memecahkan Misteri di Tengah Liburan Judul buku Misteri Karibia Judul asli A Caribbean area Mystery Pengarang Agatha Christie Penerjemah Sudarto Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Dki jakarta Cetakan IV, September 2002 Tebal vi + 285 ISBN 979–403–068-6 Agatha Christi e dikenal di seluruh dunia sebagai ratu kejahatan. Novel detektifnya yang berjuml ah tujuh puluh enam buah dan buku-buku ceritanya telah diterjemahkan ke dalam berbag ai bahasa di dunia. Dia mulai menulis sesudah berakhirnya perang dunia pertama. Tokoh pertama ciptaannya adala h Hercule Poirot, seorang detektif Belgia bertubuh kecil dengan wajah bulat telur dan menyukai hal-hal yang teratur. Selain itu, ia juga membuat serial detektif yang mengisahkan kehidupan Miss Marple, seorang perempuan tua yang menjadi detekt if tak resmi. Buku terakhir karyanya adalah serial Poirot yang berjudul Curtain Poirot’s Concluding Case. Buku tersebut ditulisnya pada tahun 1975, sebelum ia meninggal pada tahun 1976. Misteri Karibia ini merupakan salah satu novel detektif karya Agatha Christie yang mengisahkan ke hidupan Miss Marple yang sudah tua. Walaupun tua, ia dikisahkan memiliki perhatian yang baik terhadap suatu kejadian. Ia pun memiliki daya pikir yang tajam. Hanya saja, seperti kebanyakan lansia, ia terkadang juga melupakan sesuatu. Novel ini menceritakan pengalaman liburan Miss Marple selama masa penyembuhan penyakit rematiknya yang sering kambuh karena terlalu banyak kegiatan. Keponakannya menyarankan untuk berlibur ke sebuah pulau di Karibia, Trinidad. Di sana, Miss Marple menginap di Hotel Gold Palm, St. Honore, yang dikelola oleh pasangan Tim dan Molly Kendal serta pelayan mereka, Victoria Johnson. Pada suatu hari, Miss Marple mendengarkan penuturan Mayor Palgrave, penghuni hotel lainnya, mengenai masa lalunya sebagai tentara. Mayor Palgrave juga menceritakan kisah pembunuhan istri oleh suami, dan menawarkan kepada Miss Marple untuk melihat foto yang dicurigainya sebagai pembunuh. Namun sayang, hal itu dibatalkannya tatkala melihat seseorang yang datang ke arahnya, tepat di belakang Miss Marple. Miss Marple merasa curiga, membalikkan tubuhnya, namun ia melihat ada beberapa orang yang berseliweran di sana, dan ia tak bisa menebak siapa penyebabnya. Kecurigaan Miss Marple bertambah ketika keesokan harinya, secara tak terduga Mayor Palgrave ditemukan dalam keadaan meninggal. Berdasarkan desas-desus, dikabarkan Mayor meninggal akibat tekanan darah tinggi. Miss Marple mencoba mencari foto pembunuh yang diceritakan Mayor, namun ia tidak menemukannya. Berdasarkan keterangan yang diperolehnya dari bertanya sana-sini, ia mengetahui bahwa Victoria sempat memergoki seseorang pada malam menjelang kematian Mayor. Namun, sebelum ia sempat berbincang-bincang dengan Victoria, pelayan hotel tersebut tewas tertusuk pisau. Mayatnya ditemukan Molly, yang sebetulnya jiwanya sedang goyah, di semak-semak. Kematian pelayan setianya membuatnya stupor setengah mati hingga ia tampak linglung. Yang membingungkan, koki hotel bersaksi bahwa sebelumnya Molly sempat keluar hotel dengan membawa pisau. Miss Marple mencoba mencari keterangan mengenai Molly dari Tuan Rafiel, jutawan yang setiap tahun berlibur dan menginap di Hotel Golden Palm. Ia dan Tuan Rafiel sempat beradu argumentasi, namun pada akhirnya ia menemui jalan buntu kembali. Miss Marple kemudian menjenguk Molly, yang oleh dokter dianjurkan untuk beristirahat. Miss Marple mengajak Molly untuk berbicara, dan Molly mengungkapkan beberapa hal mengenai dirinya. Molly bercerita, ia sering bermimpi buruk kala tidur, seperti ada orang yang selalu mengejarnya. Karena itu, tiap malam ia sering terbangun dan lebih memilih jalan-jalan daripada tidur. Ia juga bercerita bahwa sering tak sadarkan diri, dan lupa mengenai apa yang baru saja dilakukannya. Miss Marple melanjutkan penyelidikannya. Ia bertanya pada Joan Prescott, penduduk asli St. Honore, juga kepada Evelyn dan Lucky, ilmuan yang telah berada di St. Honore selama empat tahun untuk meneliti tumbuhan. Ia mendapatkan beberapa keterangan baru. Diantaranya mengenai keluarga Kendal, bahwa keluarga tersebut baru setahun mengambil alih pengelolaan hotel dari pemilik lama yang sudah tua. Tim dan Molly mencurahkan segala yang mereka punya untuk mengembangkan bisnis mereka. Namun di balik itu, sebelum menikah dengan Tim, Molly sempat berhubungan dengan seorang lelaki berandalan. Informasi tersebut bukannya membuat permasalahan semakin jelas, malah semakin membingungkan Miss Marple. Tengah malam, Miss Marple terbangun dan berjalan-jalan keluar hotel. Ia melihat kerumunan orang di muara sungai. Rupanya di sana ada seorang wanita yang diduga bunuh diri. Miss Marple terkejut ketika mengetahui bahwa wanita tersebut adalah Molly. Beberapa orang pergi untuk memberi tahu polisi. Miss Marple mengamati mayat Molly lebih teliti. Ia mendapati bahwa mayat tersebut bukan mayat Molly, melainkan Lucky yang mirip dengan Molly. Miss Marple memutar otak, menggabungkan informasi yang telah ia peroleh. Ia tersadar, Lucky tidak bunuh diri, melainkan terbunuh secara tak sengaja. Sekarang ia tahu siapa pelaku pembunuhan beruntun yang membayangi kehidupan St. Honore selama ini. Dan ia juga tersadar bahwa Molly yang asli sedang berada dalam keadaan bahaya. Ia meminta bantuan Tuan Rafiel, dan walaupun dengan susah payah, si pembunuh akhirnya tertangkap. Kisah yang diuraikan dalam alur maju dengan beberapa kali flashback ini cukup mengasyikkan untuk dibaca. Di dalamnya, banyak hal-hal tak terduga yang terjadi, antara lain mengenai karakter tokoh yang sulit ditebak, dan juga pelaku pembunuhan yang misterius. Setiap babak selalu memunculkan hal-hal yang baru, sehingga dapat membangun suasana yang berbeda-beda. Cerita ini menggunakan bahasa percakapan sehari-hari yang dapat dengan mudah dimengerti oleh pembaca. Istilah-istilah khusus hanya dipakai sesekali dalam cerita. Hanya saja, kadang tokoh cerita menyampaikan sesuatu dengan kalimat yang panjang, seperti pada dialog antara Miss Marple dan Tuan Rafiel, sehingga membosankan pembaca. Pembaca juga diajak berpikir dengan membaca cerita ini. Dimana terjadi pembunuhan pada orang yang dikenal oleh tokoh utama. Lewat pembicaraan antar tokoh dan monolog yang disampaikan Miss Marple, pembaca dipaksa secara halus untuk berpikir dan memecahkan teka-teki siapa pelaku pembunuhan di St. Honore. Keseluruhan cerita diuraikan begitu mendetail. Pembicaraan-pembicaraan antar tokoh diuraikan dengan begitu gamblang, bahkan basa-basi panjang yang tidak begitu penting pun turut disertakan. Hal ini tentunya sedikit banyak dapat mempengaruhi jalan cerita karena dapat membingungkan dan mengganggu konsentrasi pembaca. Selain itu, pada permulaan cerita, begitu banyak tokoh yang dimunculkan. Hal ini menyulitkan pembaca untuk memahami cerita, karena setiap tokoh yang dimunculkan tidak langsung menunjukkan posisi dan perannya dalam cerita. Ada tokoh yang sangat menarik perhatian, seperti Mayor Palgrave, namun jalan ceritanya terputus karena diceritakan meninggal dunia. Ada tokoh yang jarang tampak, kadang muncul kadang tenggelam, namun memiliki peran penting seperti Molly Kendal. Namun demikian, hal-hal tersebut juga membawa manfaat. Cerita menjadi semakin misterius dan sulit untuk ditebak. Novel ini amat cocok untuk dibaca oleh orang yang suka berpikir aktif dan menyenangi hal-hal yang misterius. Sebaliknya, sangat tidak cocok bagi penggemar cerita-cerita ringan untuk membaca novel ini. Sebab novel ini banyak menuntut pembaca untuk memutar otak mengenai peran tokoh cerita di awal kemunculan, maupun di akhir cerita. Selain itu, tokoh yang cukup banyak menuntut pembaca untuk memiliki ingatan yang baik. Karena bila tidak, kita harus membolak-balik halaman demi halaman untuk mencari tahu apa yang telah dikerjakan oleh seorang tokoh sebelum terjadinya suatu tragedi. Apapun kekurangannya, novel ini mampu melatih pikiran pembaca untuk menjadi aktif dan kritis, serta serta teliti dalam menganalisis suatu informasi. Sumber ,

.
  • d4eptkuli2.pages.dev/259
  • d4eptkuli2.pages.dev/211
  • d4eptkuli2.pages.dev/298
  • d4eptkuli2.pages.dev/800
  • d4eptkuli2.pages.dev/946
  • d4eptkuli2.pages.dev/225
  • d4eptkuli2.pages.dev/264
  • d4eptkuli2.pages.dev/986
  • d4eptkuli2.pages.dev/709
  • d4eptkuli2.pages.dev/681
  • d4eptkuli2.pages.dev/913
  • d4eptkuli2.pages.dev/455
  • d4eptkuli2.pages.dev/783
  • d4eptkuli2.pages.dev/234
  • d4eptkuli2.pages.dev/216
  • sebutkan tahap pengumpulan data pada saat akan meresensi buku