[LIVE] Kapan Pertolongan Allah Datang? - Ustadz Maududi Abdullah, Lc حفظه الله🗓 Ahad, 21 Syawal 1443 H / 22 Mei 2022 M⏰ Pukul 09.30 WIB s/d Selesai👤 PEM

“…Kapankah datangnya pertolongan Allah? Ketahuilah olehmu, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” Al-Baqarah 214Ayat ke-214 dari Surah Al-Baqarah ini turun pada waktu perang Khandaq, dimana umat Islam ditimpa kesulitan, keletihan, kelaparan dan bermacam-macam penderitaan. Sedangkan kaum musyrikin memperlihatkan permusuhannya dengan gencar, sehingga para sahabat ada yang mengeluh. Rasul pun bertanya Kapankah datang pertolongan Allah? Allah menjawab “Ketahuilah olehmu, bahwa pertolongan Allah itu dekat.”Ayat ini merupakan jawaban sekaligus janji Allah atas pertanyaan hamba-Nya tentang kapan datangnya pertolongan Allah. Kita semua tentu yakin bahwa Allah tidak akan ingkar janji. “…Sesungguhnya Allah tidak mengingkari janji.” Ali Imran 9Ketika berbagai persoalan hidup datang silih berganti mendera seseorang. Ketika kesulitan demi kesulitan tak henti-hentinya mengiringi langkah kakinya. Ketika segala usaha untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik seolah menemui jalan buntu. Ketika itu, seseorang mungkin bertanya-tanya dalam hatinya, kenapa semua ini terjadi? Kapan pertolongan Allah akan datang?Pertanyaan dengan nada agak menggugat’ ketetapan Allah disertai rasa ragu akan datangnya pertolongan dari-Nya, pada hakekatnya menunjukkan keputusasaan serta ketidaksabaran seseorang dalam menjalani proses kehidupan ini merupakan proses perjalanan panjang manusia, lengkap dengan lika-liku serta pernak perniknya yang harus terus dijalani dengan selalu memohon bimbingan serta petunjuk duka, derita, kesedihan, serta segala bentuk ujian dan cobaan hanyalah sebuah cara Allah untuk mengingatkan manusia agar tidak terlena dalam buaian suka, gembira, senang, serta berbagai bentuk kebahagiaan warna-warni kehidupan yang hadir mengiringi langkah kaki kita hanyalah peristiwa sesaat yang selalu datang silih berganti. Kesenangan hanyalah sesaat, pun kesedihan tidak akan berlangsung lama. Duka hanya sekedar mampir, suka pun datang menggantikannya. Ketika kesengsaraan menyapa kita, kebahagiaan sudah siap menjemput kita. Demikian seterusnya, tidak ada yang abadi, semua hanyalah peristiwa temporal, sesaat yang datang silih berganti, saling sinilah letak keadilan Allah. Kebahagiaan akan terasa begitu indah, ketika sebelumnya kita mengecap rasanya kesengsaraan. Suka menjadi pelipur lara yang begitu berharga, ketika duka lebih dahulu menyapa kita. Pun kesenangan menjadi sangat berarti, ketika sebelumnya kesedihan akrab menemani kita. Manis akan terasa manis, setelah kita mengecap rasanya demikian tidak sepatutnya lagi kita mempertanyakan kenapa ada derita ketika bahagia tercipta, kenapa ada sang hitam, jika putih menyenangkan.* Ruang Inspirasi, Rabu, 3 November

Tidaklah pertolongan itu datang kecuali dari sisi Allah yang Maha Perkasa dan Bijaksana" (ali 'Imran : 126 ) Shalawat dan Salam kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang bersabda, ( (ونُصرتُ بالرعب مسيرة شهر)) "Aku ditolong (oleh Allah) dengan (diberikan) rasa gentar (pada hati musuh) sejak jarak sebulan perjalanan." loading...KH Ahmad Busyairi Nafis. Foto/Istimewa Ketika sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam SAW "Ya Rasulullah, kapan akan datang pertolongan Allah Ta'ala?". Nabi SAW menegaskan "Ketahuilah pertolongan Allah sangatlah dekat"."Pertolongan ini tentu tidak datang begitu saja. Tapi bisa diundang dengan kebajikan yang dilakukan hamba-Nya. Sekecil apapun amal ibadah hamba-Nya pasti ada nilai perlindungan dari Allah Ta'ala," kata KH Ahmad Busyairi Nafis dalam khutbah Jumat di Masjid Nurul Hidayah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pekan lalu. Baca Juga Dalam Hadis riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW mengatakan, penjagaan Allah Ta'ala datang apabila manusia menjaga Allah Ta'ala. Sayyidina Abdullah bin Abbas dipanggil oleh Rasulullah SAW "Ya Ghulam, dalam penghilang petaka jagalah Allah, maka kau akan dijaga Allah subhanahu wa ta'ala".Kata ulama, menjaga Allah yaitu dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dua perkara ini apabila dikerjakan, maka kita senantiasa dijaga Allah Ta'ala. Dalam riwayat lain, saat Rasulullah SAW berada di depan musuh-musuhnya, beliau mengatakan sesungguhnya rezeki dan pertolongan akan datang disebabkan orang-orang miskin di tengah-tengah kalian yang hari-harinya terpaut doa yang didengar Allah Ta' satu amalan menjaga syariat Allah yaitu membaca Ayat Kursi selesai salat. Kata Nabi, bacaan itu akan jadi perisai dari hal yang tidak disenangi dan dari godaan syaithan. Kemudian menjaga wudhu' juga bisa menjadi obat bagi mereka yang memiliki penyakit pernafasan. Sayyidina Bilal bin Rabah saat ditanya Rasulullah SAW "Ya Bilal apakah perbuatan baik yang paling kau harapkan besar pahalanya di sisi Allah karena sesungguhnya aku mendengar hentakan sandalmu di dalam surga." Kata Bilal "Ya Rasulullah , sesungguhnya aku tidak berhadats melainkan aku wudhu' dan salat sunnah 2 rakaat wudhu'". Rasulullaah SAW bersabda "Dengan sebab itu engkau meraih kedudukan tinggi di sisi Allah Ta'ala". Baca Juga Dahsyatnya Fadhilah dan Pahala BerwudhuMenjaga wudhu' adalah sebab diangkatnya Sayyidina Bilal bin Rabah RA sehingga orangnya masih hidup tetapi tempatnya di sisi Allah sudah tampak di dalam penjaga sesungguhnya yang tak satupun sanggup mengalahkannya ialah penjagaan Allah yang kita dapatkan dari ibadah pada-Nya. Karena itu, mari memanfaatkan kesempatan waktu dan nikmat sehat serta umur panjang ini dengan senantiasa menjaga perintah Allah Ta'ala angkat bala' dan dari ujian ini jadi kafarat. Tidak berakhir ujian ini melainkan Allah Ta'ala telah hapus dosa-dosa kita. Insya Allah. Baca Juga Wallahu Ta'ala A'lamrhs Sebagaimanatertuang di dalam firman-Nya: " (Yaitu) ketika mereka datang kepada kalian dari atas dan dari bawah kalian, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan (kalian) dan hati kalian naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kalian menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam prasangka.
1. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan2. Dan kamu melihat manusia berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah. 3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohon ampunlah kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima Taubat. Ayat ini turun berkenaan dengan peristiwa pembebasan makkah fath makkah. Dimana saat itu Rasulullah SAW dan para sahabat berhasil membebaskan makkah dari kuasa kaum kafir quraisy dan berbagai macam berhala maupun perbuatan syirik di dalamnya. Ada yang menarik yang harus kita cermati, pada ayat pertama, Allah memberi urutan keterangan bahwa apabila pertolongan Allah dan kemenangan telah datang. Allah meletakan pertolongan Allah sebelum kata kemenangan. Dapatlah kita pahami bahwa syarat mutlak datangnya kemenangan bagi islam adalah ketika Allah sudah berkehendak. Untuk memberikan pertolongannya, wamannashru illa min indillah tidak ada pertolongan kecuali dari sisi Allah – al anfal 10. Di lidah mudah saja kita berucap, “yaiyalah namanya kemenangan pasti karena pertolongan Allah”. Padahal untuk benar-benar mengilmuinya sehingga menjadi salah satu karakter pemikiran kita sehari-hari ini sangat sulit. Tidak ingatkan kita langkah vital yg ditempuh sayyidina Umar ra yang mencopot jabatan khalid ra dari jabatannya sebagai panglima perang utama pasukan muslimin, salah satunya karena saat itu banyak diantara kaum muslimin mulai berpikir bahwa khalid lah sebab2 kemenangan perang-perang yang dilalui oleh muslimin? Padahal kita tahu generasi sahabat adalah generasi yang memiliki tingkat tauhid yang tinggi. Dan itupun masih hampir tergelincir ketika memandang sebab-sebab kemenangan muslimin dalam berbagai perang. Atau ketika sekarang kita melihat cengkraman zionis dalam aspek ekonomi ribawi misalnya, tidak sedikit di antara kita akan terpukul jatuh dan enggan memikirkan bagaimana caranya menembus blokade yang kelihatan begitu kuat dan mengakar. Atau mungkin ada yang akhirnya apatis karena mentok menghadapi situasi dan perhitungan di atas kertas yang begitu lemah. Atau hati yang bergidik melihat kemajuan teknologi musuh-musuh islam. Itu semua karena kita lupa konsep pertolongan Allah, dan kita senantiasa lupa bahwa “walillahi khozaainussawati wal ardh” bagi Allah lah perbendaharaan langit dan bumi – al munafiqun 6 Atau bagaimana mungkin Rasulullah justru harus memulai islam yg kelak akan menerangi ufuk timur dan barat seluruh dunia justru di sebuah tempat yang memiliki SDM yang tidak siap di jamannya arab ditengah panggung besar romawi dan persia? Semua agar kita belajar bahwa pernak-pernik dunia yang kasat mata bukanlah kunci utama kemenangan islam. Kunci kemenangan islam adalah pertolongan Allah, pertolongan yang hanya akan Allah berikan kepada mereka yang pantas untuk mengibarkan bendera kejayaan islam sekali lagi. Yang lurus tauhidnya, dalam ilmunya, kuat jihadnya, lembut ukhuwahnya, ikhlas amalnya. Pada ayat kedua, masih dengan pembahasan yang mirip dengan ayat pertama, bahwa sebab dari masuknya berbondong-bondong manusia adalah karena pertolongan Allah. “Dan bukanlah kewajibanmu untuk memberi mereka petunjuk, namun Allah yang memberi petunjuk kepada siapa yang ia kehendaki” Al-baqarah 272 Jika pertolongan itu telah datang, dan kau merasakan kemengan.. Bagian yang paling menarik dari ayat ini ada pada ayat terakhir, dari 2 ayat prolog, di satu ayat terakhir ini Allah memberikan perintah kepada kita dengan sebuah nilai tauhid yang sangat dalam dan indah ; Setelah Allah memberikan pertolongan dan kita mendapatkan kemenangan dan banyaknya manusia yang masuk ke dalam islam, Allah perintahkan kita untuk “Maka bertasbihlah sucikan dengan memuji Rabbmu dan mohon ampunlah, sesungguhnya Dia Maha Penerima Taubat” Mengapa ketika kita sudah mendapatkan kemenangan, Allah memerintahkan kita untuk mensucikan Nama-Nya dengan memuji-Nya, lalu memohon Ampunan? Perlu diketahui dan kita perhatikan bersama, tujuan dari bertasbih adalah untuk menyucikan Allah azza wa jalla dari berbagai macam kekurangan dan sifat-sifat yang mustahil bagi Dzat-Nya. Kita diperintahkan untuk mensucikan-Nya ketika mendapat kemenangan agar kita tetap sadar dan mengilmui sepenuhnya bahwa tidak mungkin kemenangan itu lepas dari campur tangan Allah meski hanya sepersekian persen. Allah tidak mengantuk dan tidak tidur, tidak lalai dan lepas dari apapun yang terjadi, termasuk dalam kemenangan dakwah. Rasulullah, teladan kita, memang benar apa kata ibunda aisyah ra, bahwa beliau adalah al qur’an yang berjalan. Beliau mengajarkan kita makna ayat ini seutuhnya, di kala pembebasan makkah, beliau tundukan kepala dalam dalam seraya memuji muji Rabbnya. Seolah-olah seluruh manusia bertanya, “sikap pemenang macam apa ini?”. Islam hadir untuk benar benar memberikan parameter baru dalam akhlaq, dikala pemenang di seluruh dunia merayakan kemenangan dengan sikap tubuh yang angkuh, islam ajarkan perayaan yang lebih indah, syahdu, tapi keras merontokan kesombongan penentang-penentangnya. Memang kemenangan bersama Allah jauh lebih indah dan terjamin daripada menang bersama ego dan keangkuhan. Meskipun yang kita kalahkan orang kafir sekalipun, Allah dengan kasih sayang-Nya mencegah kita untuk angkuh barang sedetikpun. Karena mereka yang melupakan Allah dalam kemenangan, hanya tinggal menunggu waktu untuk dilumat oleh kekalahan. Sucikan Allah dengan pujian, karena kita hanyalah cangkang kosong yang tak berarti tanpa pertolongan-Nya, di hari kemenangan itu, kebaikan tertinggi hanya pantas kita sematkan kepada Allah, dan Allah akan menyematkan sebaik baik derajat pada hamba hamba yang senantiasa berdzikir kepada-Nya. Dan mohonlah ampun, karena Rasulullah yang ma’shum itupun bertobat 100 kali dalam sehari. Bertobat dan memohon ampun tidak hanya dilakukan ketika kita sadar’ baru melakukan dosa, tapi juga patut dilakukan ketika kita merasa tak berdosa, dan patut dilakukan pada momen2 dimana hati kita berpotensi untuk terjangkit rasa ujub dan sombong, contohnya ketika kita mendapatkan kemenangan. Rasulullah senantiasa berdoa “allahummagfirli, watub’alayya innaka antattawabul ghofur” setelah beliau memberikan pengajaran kepada para sahabat. Bukankah mengajarkan ilmu adalah ibadah dan kebaikan? Untuk apa Rasulullah meminta ampun? Untuk apa apa yang mungkin tersirat dalam hati tanpa sadar bahwa kebaikan yang kita lakukan justru membuat kita menjadi sombong dan ujub. Kita yang merasa menjadi sumber hidayah dan ilmu orang lain, kita yang merasa paling sedikit celanya dan paling indah akhlaqnya. Dan tentu memohon ampun kepada Allah melatih jiwa untuk menyadari kita ini hamba yg lemah dan mudah berbuat dosa, jangan sibuk mengagumi diri, lebih baik sibuk menghisab diri. Sungguh, Allah Maha Penerima Taubat. Jikapun ada yang terlanjur salah dalam sikap kita menerima kemenangan, bertaubat lah, karena Allah Maha Pengampun. Kesimpulan.. 1. Selayaknya seorang mukmin harus senantiasa optimis dalam memperjuangkan tegaknya tauhid di muka bumi ini seberapapun banyak dan kuatnya musuh-musuh islam. Karena sesungguhnya, sumber kemenangan kita sudah jelas dan mutlak, yaitu pertolongan Allah, tidak usah pusing bagaimana pertolongan Allah itu akan datang, “mataa nashrullah? Alaa inna nashrollohi qoriib” bilakah datang pertolongan Allah? Sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat – Al baqarah 214. Pertolongan Allah itu dekat, dan akan datang dari arah yang tidak kita sangka-sangka, tidak kita duga, penuh kejutan. Jangan sibuk memikirkan bagaimana jika begini dan begitu, cukup sibuk memikirkan bagaimana caranya agar kita menjadi kaum yang pantas untuk diberikan kemenangan oleh Allah, “Allah tidak akan mengubah nikmat yang diberikan pada suatu kaum, hingga kaum tersebut merubah apa-apa yang ada pada diri mereka” – Al Anfal 53. Tidak ada sejarahnya islam kalah karena musuh-musuh yang kuat, islam kalah ketika para pemeluknya mulai hidup dengan cara-cara yang jauh dari nilai-nilai islam itu sendiri. Perang uhud, momen kekalahan yang menyakitkan, yang terjadi bahkan ketika Rasulullah masih ada ditengah-tengah kaum muslimin, Apa sebabnya? Ketika para pasukan pemanah mengabaikan perintah Rasulullah untuk bertahan di post masing-masing karena sesaat muncul ketamakan pada hati-hati mereka untuk berebut ghanimah. Atau ketika perang hunain, pasukan muslimin juga hampir kalah saat Rasulullah masih ada di tengah-tengah mereka, mengapa? Sekelompok orang mengikuti perang dengan rasa takabbur bahwa mereka akan menang karena jumlah mereka yang banyak, Allah mereka lupakan dari sebab-sebab kemengan itu. Bayangkan, kehadiran Rasulullah di tengah-tengah pasukan muslimin pun tidak dapat menjamin kemenangan jika masih ada penyakit-penyakit’ yang menggerogoti tauhid di dalam tubuh pasukan dan masih ada sekelompok orang yang enggan mematuhi sunnah-sunnah ataupun perintah Nabinya. 2. Syaithan itu memiliki perjuangan yang luar biasa dalam menggelincirkan manusia, mudah bagi makhluk laknat itu berbisik kepada kita agar kita terus senantiasa menjadikan asbab-asbab selain Allah sebagai sumber kemenangan yang kita kejar sepenuh hati, sampai akhirnya kita sadar bahwa diujung jalan itu hanya ada jalan buntu dan kita tidak menemukan kemenangan dimanapun. 3. Dalam persoalan memenangankan Agama Allah saja, kita wajib merayakannya dengan menyandarkan segala macam pujian dan kehebatan kepada-Nya, mentasbihkan-Nya, apatah lagi soal-soal kemenangan kecil yang bersifat duniawi. 4. Salah satu ukuran tauhid seseorang, bisa dilihat seberapa jernih mata batinnya untuk menyandarkan segala sesuatu kebaikan yang terjadi dalam urusan dunia dan akhiratnya kepada Allah azza wa jalla semata-mata, hatta dalam urusan ibadah. Karena perlu kita sadari bersama, seberapapun banyaknya amal saleh kita, yang tampak maupun yang tersembunyi, semua bisa kita lakukan karena 100% kontribusi Allah, contoh ketika kita melakukan ibadah tersenyum kepada orang lain saja, kita sudah menggunakan banyak modal’ dari Allah ; – Berapa banyak syaraf tubuh yang bekerja untuk menghasilkan satu senyuman Indah. – Berapa cepat impuls yang bergerak dalam syaraf kita untuk menghasilkan senyuman tepat pada waktunya, gak lucu kan kita bertemu seseorang dan baru tersenyum 5 detik setelahnya, orangnya udah kabur bro. – Akal sehat yang Allah berikan kepada kita sehingga kita bisa memilih untuk tersenyum ketika bertemu orang tersebut dari sekian banyak pilihan sikap yang bisa kita perbuat seperti acuh tak acuh, buang muka, pura-pura main hp, dsb. Ingin menangis rasanya jika ingat kita ini hanya cangkang kosong tanpa kebaikan-kebaikan dari-Nya. Allahu’alam bishshawab
\n \n \n \nkapan pertolongan allah datang
Saatmembutuhkan pertolongan Allah, sadarilah bahwa ada cara yang perlu kita tempuh. Jangankan pada Allah, kalau minta tolong ke manusia saja pasti ada etikanya kan? Demikian juga ketika kita menginginkan pertolongan Allah, setidaknya ada dua hal yang perlu kita lakukan." Mintalah pertolongan Allah dengan sabar dan sholat. Oleh Hana Nusaibah Mahasiswa Bogor Email [email protected] DALAM hidup ini, ada kondisi dimana kita pernah berpikir betapa berat dan kerasnya perjalanan yang kita lalui. Saat hati kita tidak bisa lagi menahan beban masalah. Saat merasa lunglai, lemah, dan berat melangkahkan kaki, merasa bingung dalam menghadapi berbagai suasana hidup yang sulit dan berat. Betul? Yaa mungkin kita pernah merasa bahwa ketika kita berpikir demikian, kita lemah. Sebenarnya tidak, Itu bukan tanda – tanda kelemahan yang patut disesali. Sebab manusia diciptakan Allah dalam keadaan lemah. Tapi Allah berjanji, bahwa Ia tidak akan membebani hamba-Nya di luar batas kemampuan. BACA JUGA Jika Ada Pertolongan Allah kenapa Harus menyerah? Buya Hamka pernah mengatakan “Tingkat cobaan iman tak ubahnya dengan anak tangga yang bertingkat-tingkat. Tiap satu anak tangga dinaiki, datang dari bawah suatu pukulan hebat mengenai tubuh orang yang mendaki. Kalau tangannya kuat bergantung, kalau kakinya kuat berpijak, dan kalau akal pikirannya tetap waspada, pukulan itu malah mendorong menaikkannya ke anak tangga lebih tinggi. Kalau tidak, maka pukulan tersebut dapat menjatuhkan dan merobohkannya.” Yang paling disayangkan, kalau robohnya tidak satu dua anak tangga ke bawah, tapi jatuh ke anak demi anak tangga hingga ke dasar. Bahkan karena lemahnya, seseorang bisa sulit untuk bangkit lagi. Imam Hasan Al Basri mengungkapkan, “Ketika badan sehat dan hati senang, semua mengaku beriman. Tetapi setelah datangnya cobaan, barulah diketahui benar atau tidaknya pengakuan itu. Orang yang ingin permintannya cepat terkabul dan tidak sabar menunggu, itulah orang yang lemah imannya.” Mari kita cek and ricek lagi kondisi hati kita. Coba kita kilas balik kisah – kisah terdahulu. Dimana para Nabi dan Rasul, Allah beri ujian yang sangat berat dalam hidupnya. BACA JUGA 9 Alasan Anda Tak Boleh Menyerah Contoh seperti kisah Nabi Nuh as yang menyeru pada umatnya namun anak dan istrinya tidak mau menjadi pengikutnya. Bahkan saat Allah memerintahkan naik perahu, anak dan istrinya tetap tidak mau ikut. Ada lagi kisah Nabi Yusuf as yang dibenci oleh saudara nya sendiri hingga ia dibuang. Lebih lagi kisah perjuangan Rasulullah ﷺ yang penuh lika liku tiada tara. Tapi pernahkah para Nabiyullah tesebut mengeluh? Tidak. Sekali kali tidak. Cukup dengan iman di hati mereka. Bahwa beriman kepada Allah memang menghendaki perjuangan, pengorbanan, sekaligus keteguhan hati. Ujian tersebut untuk membuktikan cinta kita pada Allah dan menempa hati kita agar semakin kokoh. Seperti kondisi sekarang yang kita tahu, kasus COVID- 19 masih belum membaik. Tapi apakah kita akan terus bersedih dan menyalahkan kondisi? Tidak bukan. sekarang waktunya untuk beradaptasi. Semua yang serba online termasuk kerja, kuliah, sekolah dan yang lainnya bukan lagi hal yang mesti dirundungi. Meskipun masih ada kekurangan di sana sini. Akan tetapi kita sebagai orang yang beriman, gak boleh kalah sama keadaan. Kita gak boleh kalah sama ujian yang sedang kita hadapi. Sebab Allah lebih tau kita bahkan lebih daripada diri kita sendiri bahwa kita pasti mampu menghadapinya insyaallah. Yakin deh semua yang sudah terjadi itu pasti ada sesuatu yang sudah Allah siapkan buat kita. Terlebih untuk orang-orang yang beriman. BACA JUGA Pertolongan Allah Lebih Dekat kepada Orang yang Rutin Beramal Baik Bahkan dikeluarkannya Nabi Adam as dan Siti Hawa dari surga nampaknya seperti sebuah bencana. Padahal? Berjuta hikmah Allah tampakkan setelahnya. Buktinya? Kita hadir di bumi ini sebagai pemimpin. Lantas, kapan pertolongan Allah itu datang? Ibnu Atthaillah memberi pengarahan yang sangat bagus dalam hal ini “Tampilkanlah dengan sesungguhnya sifat-sifat kekuranganmu niscaya Allah menolongmu dengan sifat-sifat kesempurnaan-Nya. Bersungguh-sungguh dengan kehinaanmu niscaya Allah menolongmu dengan kemuliaan-Nya. Bersungguh-sungguhlah dengan ketidakberdayaanmu, niscaya Allah menolongmu dengan kekuasaan-Nya. Bersungguh-sungguhlah dengan kelemahanmu niscaya Ia menolongmu dengan kekuatan-Nya.” Dan pertolongan itu pasti. [] PertolonganAllah Datang Kepada Orang yang Menolong Agama Allah Bukan berarti Allah tidak berdaya sehingga berharap pertolongan dari manusia, tetapi ini bentuk perintah sekaligus ujian bagi kita apakah kita mau mengikuti perintah Allah. Dan Allah berjanji (yang tidak mungkin ingkar) bahwa akan menolong kita jika kita menolong agama Allah.
Jakarta - Pertolongan Allah SWT menjadi harapan tiap orang dalam berbagai kesempatan. Hanya dengan pertolongan Allah SWT, segala yang baik akan menjadi pertolongan Allah SWT, harapan manusia mustahil bisa menjadi kenyataan. Jika pertolongan Allah SWT sangat penting, bagaimana supaya manusia bisa selalu mendapatkannya tepat waktu termasuk dalam kondisi mendesak? Dalam kondisi tersebut, tiap manusia bisa belajar dari Al-Qur'an surat Muhammad ayat 7,يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن تَنصُرُوا۟ ٱللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْArab latin Yā ayyuhallażīna āmanū in tanṣurullāha yanṣurkum wa yuṡabbit aqdāmakumArtinya Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan ayat tersebut Allah SWT menegaskan, pertolongan terkait dengan perbuatan serupa tiap manusia pada agamaNya. Pertolongan Allah SWT berkaitan juga dengan keterikatan manusia pada hukum ayat tersebut, bagaimana setiap manusia bisa menolong agama Allah SWT?Manusia ternyata tidak perlu repot untuk memberikan pertolongan pada agama Allah SWT. Tiap manusia cukup taat dan berpegang teguh pada ketentuan yang diberikan Allah SWT. Ketaatan ini tak boleh luntur dalam berbagai kesempatan di kehidupan taat, tiap manusia juga harus mampu menjauhkan diri dari hawa nafsu. Jika sudah teguh menerapkan aturan dan mengendalikan hawa nafsu, manusia harus yakin pertolongan Allah SWT pasti diberikan. Wajib dipahami, pertolongan Allah SWT akan datang di waktu yang orang-orang teladan di lingkungan sekitar bisa menjadi contoh selalu taat pada aturan Allah SWT. Tindakan yang selalu hati-hati supaya tidak menyimpang dari syariat agama dan menentang hawa nafsu dapat menginspirasi, supaya jangan sampai bertindak tak sesuai ketentuan Allah sejatinya tidak bisa hidup kecuali dengan pertolongan Allah SWT. Pertolongan dari pihak lain tidak bisa diharapkan berdampak positif pada kehidupan manusia, kecuali yang berasal dari Allah pertolongan Allah SWT bisa dilihat dalam firmanNya surat Ali 'Imran ayat 126,وَمَا جَعَلَهُ ٱللَّهُ إِلَّا بُشْرَىٰ لَكُمْ وَلِتَطْمَئِنَّ قُلُوبُكُم بِهِۦ ۗ وَمَا ٱلنَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِندِ ٱللَّهِ ٱلْعَزِيزِ ٱلْحَكِيمِArab latin Wa mā ja'alahullāhu illā busyrā lakum wa litaṭma`inna qulụbukum bih, wa man-naṣru illā min 'indillāhil-'azīzil-ḥakīmArtinya Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi kemenanganmu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. row/erd
Akhirnya Biarkan Allah yang menyelesaikan masalahmu dengan caraNya. Catatannya yang penting kita penuhi syaratnya. Syarat-syarat agar pertolongan Allah datang 1. Ikhlas dalam beraktifitas 2. Berpegang teguhlah Ketakwaanmu 3. Istiqomah berpegang al-Haq 4. Berpegang teguh Islamul kaffah 5. Terus menerus di atas Dzikrullah 6. Kokoh di atas kesabaran
Cikarang.— Saudaraku. Mungkin di antara kita, sering kali dihadapkan pada suatu masalah. Padahal, Kita merasa telah berusaha semaksimal mungkin namun masalah yang kita hadapi tidak kunjung juga terselesaikan?Ketika segala usaha untuk mendapatkan kehidupan yang ‎lebih baik seolah menemui jalan buntu. Ada rasa lelah, gundah, gelisah, dan lain–lain. Dan berharap–harap datangnya pertolongan dari Allah-Rabb semesta alam Yang bersemayam di atas Arsy. Ketika itu, seseorang mungkin ‎bertanya-tanya dalam hatinya, kenapa semua ini terjadi? Kapan pertolongan ‎Allah akan datang?‎Sesungguhnya hal itupun pernah dihadapi para Shahabat Rasulullah SAW dan Umat Islam yang bersama Beliau. Kondisi tersebut terjadi berkaitan dengan peristiwa Perang Ahzab. Ketika itu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mendapat berbagai kesulitan yang sangat hebat dan kepungan musuh yang sangat ketat. Sebagaimana peristiwa tersebut dijelaskan dalam Surat Al-Baqarah ayat 214“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu cobaan sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta goncangan jiwa dengan bermacam-macam cobaan sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.”Pertanyaan dengan nada agak “menggugat” ketetapan Allah disertai ‎harapan akan datangnya pertolongan dari-Nya, ini menunjukkan betapa berat dan sulitnya situasi dan kondisi yang dihadapi umat ketika itu. Namun demikian ‎menurut Prof Nurcholis Majid dalam buku Pemerintahan yang Amanah, pernyataan tersebut pada hakekatnya juga menunjukkan wujud ketabahan yang luar biasa umat Islam ketika itu. Artinya dalam situasi yang penuh ketidakpastian seperti krisis atau apapun, umat diharapkan tetap mampu mempunyai kekuatan untuk menguasai dirinya sendiri dan masih berbuat. Sehingga segenap umat mampu menanggalkan menjabarkan, di balik firman Allah tersebut sesungguhnya ada pesan moral yang perlu diterapkan. Yakni manusia dianjurkan untuk tetap berbuat kebaikan meski dalam keadaan kritis sebab hanya dengan itu sajalah manusia dapat terselamatkan dari jurang krisis yang mendera. Pasalnya, kehidupan ini merupakan proses perjalanan panjang manusia, ‎lengkap dengan lika-liku serta pernak perniknya yang harus terus dijalani ‎dengan selalu memohon bimbingan serta petunjuk dari-Nya.‎Hadirnya duka, derita, kesedihan, serta segala bentuk ujian dan cobaan ‎hanyalah sebuah cara Allah untuk mengingatkan manusia agar tidak terlena ‎dalam buaian suka, gembira, senang, serta berbagai bentuk kebahagiaan ‎lainnya. ‎ Dunia hanyalah tempat singgah kita, jangan sampai kita terlalu mencintai dunia sampai lupa dermaga akhir kehidupan kita, yaitu akhirat. Seimbangkan kehidupan di dunia dan di akhirat. Isilah tabungan kita dengan kebaikan, sehingga kelak di akhirat kita tinggal menikmati jerih payah kita di dunia. “Bekerjalah seperti kita akan hidup seribu tahun lagi, namun beribadahlah seperti kita akan mati satu hari kemudian.”Bagaimana Caranya Agar Turun Pertolongan Allah ?Jadi, apapun masalah yang kita hadapi, tentu ada solusinya, demikian juga setiap penyakit pasti ada obatnya. Sebesar apapun utang yang membelit Anda tentu ada jalan keluarnya. Yakinlah Pertolongan Allah itu dekat. Pasalnya, Allah akan senantiasa menolong setiap hamba-hamba-Nya yang meminta pertolongan-Nya.‎“...Ketahuilah olehmu, ‎sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” Al-Baqarah 214‎. Berikut ini beberapa langkah yang perlu kita lakukan untuk menjemput turunnya pertolongan Allah Bertobat. “Bersegeralah menuju ampunan dari Rabb-mu dan bersegeralah menuju Jannah yang luasnya seluas langit dan bumi.” Ali Imran 133;Memohon Bimbingan dan Petunjuk-Nya. “Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati". QS. Al-Baqarah 38;Zikir Ingat kepada Allah dan Bersyukur atas Karunia-Nya. “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.” QS. Al Baqarah 153;Minta Tolonglah dengan Sabar dan Shalat. “Dan minta tolonglah dengan sabar dan sholat.” al-Baqarah 45;Berjihad di Jalan Allah, Membela Kaum tertindas. “Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. Muhammad 7;Tingkatkan Ikhtiar dan Amal Shaleh. “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” An-Nahl 97;Bersedekah. “Bentengilah harta-harta kalian dengan zakat, obatilah orang-orang sakit dengan sedekah, dan hadapilah gelombang bencana dengan doa dan tadharru’dengan penuh pengharapan.” HR. Tabrani.Demikianlah beberapa langkah yang perlu kita lakukan dalam upaya menjemput pertolongan Allah. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Allah Bless You. Bismillah ! az.
UstadzBurhan khawatir, andai saja pertolongan Allah itu tidak datang, pasti keyakinan Abdul Majid kepada Allah Swt akan berkurang. Lama Ustadz Burhan berdoa kepada Allah Swt agar dia berkenan memudahkan urusan Abdul Majid. Usai hatinya tenang, sang ustadz membalas sms dengan menuliskan: ALLAH GAK BUTA & TULI.
Saat kita meminta kepada Allah tentunya kita berharap pertolongan Allah datang secepat mungkin. Tapi seringkali, pertolongan itu setelah ditunggu, tidak juga datang sampai bahkan kita merasa capai menunggunya. Kita merasa sudah meminta dengan sungguh-sungguh dan sudah juga beribadah, tapi pertolongan yang diharapkan itu tidak juga segera datang. Ilmu Allah itu jauh lebih luas dari ilmu manusia. Allah paling tahu kapan waktu yang tepat seorang hamba mendapatkan pertolongannya. Janganlah bosan berharap pertolongannya, karena Allah senang sekali kepada hamba yang selalu berharap kepadaNya....gravitasiquranrahmatullahnoorhidayat Yuk sama-sama ngafalin Qur’an di komunitas SANTAF Gravitasi Qur’an sobat, kalian akan di bimbing oleh Ust Rahmatullah, Info lebih lanjut disini follow dan subscribe🌐 Website Youtube Facebook Instagram
Duaperkara ini apabila dikerjakan, maka kita senantiasa dijaga Allah Ta'ala. Dalam riwayat lain, saat Rasulullah SAW berada di depan musuh-musuhnya, beliau mengatakan sesungguhnya rezeki dan pertolongan akan datang disebabkan orang-orang miskin di tengah-tengah kalian yang hari-harinya terpaut doa yang didengar Allah Ta'ala.
Allahakan memberikan pertolongan-Nya di saat yang tepat, bisa jadi saat yang tepat itu ialah di titik paling kritis. Kita bisa belajar tentang ikhtiar menjemput pertolongan Allah dan bukti bahwa pertolongan Allah datang di waktu yang tepat dari kisah Siti Hajar dan nabi Ismail As. serta nabi Musa As. dan pengikutnya.
.
  • d4eptkuli2.pages.dev/335
  • d4eptkuli2.pages.dev/502
  • d4eptkuli2.pages.dev/288
  • d4eptkuli2.pages.dev/125
  • d4eptkuli2.pages.dev/91
  • d4eptkuli2.pages.dev/881
  • d4eptkuli2.pages.dev/673
  • d4eptkuli2.pages.dev/574
  • d4eptkuli2.pages.dev/669
  • d4eptkuli2.pages.dev/603
  • d4eptkuli2.pages.dev/960
  • d4eptkuli2.pages.dev/818
  • d4eptkuli2.pages.dev/453
  • d4eptkuli2.pages.dev/83
  • d4eptkuli2.pages.dev/21
  • kapan pertolongan allah datang